Nira Aren (Arenga pinnata)
Nira aren (Arenga pinnata (Wurmb.) Merr.)
Sinonim : Arenga sacchrifera Labill (nama
lama). Familia : Arecaceae (Palmae). Boleh dikatakan semua bagian tanaman dipakai.
Dari tongkol bunga jantan disadap cairan yang mengandung gula, di mana kemudian
dibuat gula (gula Jawa), kalau dikhamirkan menghasilkan sagu air, arak atau
cuka; bijinya dibuat manisan dan dimakan (kolang-kaling). Bagian yang digunakan
Tuak/legen (hasil peragian dari air bunga) dan akar.
Nama Lokal (nama daerah): Bak juk,
Bak jok (Aceh); Pola, Paula, Bagot, Agaton, Bargot (Batak); Anau, Biluluk
(Minangkabau); Kawung, Taren (Sunda); Aren, Lirang, Nanggung (Jawa); Jaka, Hano
(BaIi); Meka (Sawu); Moke, Huwat (FIores); Akel, Akere, Koito, Akol, Ketan
(Sawu); Inru (Bugis); Bole (Roti); Seho (Ternate).
Komponen utama nira adalah air,
karbohidrat dalam bentuk sukrosa, protein, lemak, vitamin, dan mineral.
Kerusakan nira disebabkan akibat aktivitas bakteri (Acetobacter sp) dan khamir (Saccharomyces
sp) yang dapat menfermentasi sukrosa menjadi alkohol dan lebih lanjut
menjadi asetat. Nira aren (Arenga pinnata
Merr) diperoleh dengan cara menyadap tandan bunga. Tanaman dapat disadap
setelah berumur 5-12 tahun. Dari tiap pohon dapat disadap selama 3 tahun dan
tiap tahun dapat disadap 3-4 tangkai bunga. Dalam sehari aren menghasilkan 3-10
liter nira (Halim, 2008).
No comments