Breaking News

Jamur (Flamullina velutipes)

Jamur toge memiliki klasifikasi taksonomi sebagai berikut. Tergolong dalam kingdom Fungi, divisi Basidiomycota, kelas Homobasidiomycetes, ordAgaricales, famili Marasmiaceae, genus FlammulinaDi berbagai Negara, jamur toge dikenal dengan nama enokitake. Karakter fisik jamur toge adalah jamur yang panjang, tipis, dan putih yang biasa digunakan sebagai panganan di wilayah asia. Jamur ini juga dikenal sebagai jamur jarum emas. Penampakan jamur ini dapat dilihat pada gambar 1.

Gambar 1. Flamullina velutipes 

Jamur ini, sekarang tersedia dalam bentuk segar ataupun yang sudah dikalengkan. Sebagai bahan pangan, jamur jenis ini biasa dikonsumsi sebagai campuran sup, salad, dan panganan lainnya. Ia memiliki tekstur yang krispy. Jamur jenis ini tahan pada selama satu minggu pada suhu dingin. Secara alamiah, jamur toge tumbuh pada sisa/akar pohon Hackberry, atau enoki dalam bahasa jepang. Jamur ini juga mampu tumbuh di pohon lainnya seperti mulberry dan persik. Terdapat perbedaan penampakan yang mencolok antara spesies yang liar dan yang dibudidayakan. Jamur toge yang dibudidayakan memiliki warna putih sebab jamur toge tidak terpapar oleh cahaya matahari. Sedangkan yang dibiarkan secara alami tumbuh di alam, ia akan memiliki warna coklat tua. Jamur toge yang dibudidayakan juga tumbuh pada kondisi atmosfer yang tinggi CO2 nya, sehingga berpengaruh terhadap bentuk tubuh jamur toge. Ia jadi lebih panjang dan tipis dibandingkan yang tumbuh alami di alam liar.

Varietas yang tersedia di pasaran ialah varietas jamur toge yang dibudidayakan. Jamur yang dibudidayakan biasanya dibudidayakan di kantong vinil selama 30 hari pada suhu 15°C and kelembaban 70%, substartnya ialah serbuk gergaji atau bonggol jagung. Setelah itu, jamur toge dimasukkan selama 30 hari selanjutnya pada pendingin tetapi lebih lembab. Pertumbuhannya dibatasi oleh kertas berbentuk kerucut sehingga mampu tumbuh lebih panjang dan tipis. Jamur toge sangat mudah untuk dibudidayakan dan telah dibudidayakan selama lebih dari 300 tahun.

No comments