Peranan Zat Pengatur Tumbuh Atonik
Istilah zat pengatur tumbuh mencakup hormon tumbuhan
(alami) dan senyawa-senyawa buatan yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan tumbuhan. Nama senyawa tersebut dapat pula menyetakan kegiatan
fisiologisnya seperti zat tumbuh daun, zat tumbuh akar dan sebagainya (Heddy,
1986).
Golongan dari zat-zat yang
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman dengan cara memuaskan disebut
pengatur pertumbuhan. Dimana zat organik ini mempunyai keaktifannya jauh
berlipat dibandingkan dengan konsentrasinya, hanya dalam jumlah kecil mempunyai
daya pengaruh fisiologis yang besar (Harjadi, 1986).
Pengaruh zat pengatur
tumbuh terhadap pertumbuhan tanaman
adalam memperbaiki sistem perakaran, meningkatnya penyerapan unsur hara dari
tanah, menambah aktivitas enzim, menambah jumlah klorofil dan meningkatkan
fotosintesa, memperbanyak percabangan, menambah jumlah kuncup dan bunga serta mencegah
gugurnya bunga dan buah kemudian meningkatkan hasil panen (Anonymous, 1986).
Menurut Harun Al Rasyid dan Sumarno (1985), setiap tanaman
yang akan distimulir pertumbuhan dalam menerima rangsangan terhadap zat
pengatur tumbuh sintetik yang berbeda-beda, pada kosentrasi yang terlalu rendah
kurang berperan sebagaimana mestinya, sedangkan pada kosentrasi yang terlalu
tinggi akan bersifat racun bagi tanaman.
Dewasa ini
penggunaan zat pengatur tumbuh maju dengan pesat, terbukti dengan semakin
banyaknya produk-produk yang dihasilkan. Sebutan untuk zat pemacu pertumbuhan
tanaman bermacam-macam, ada yang menyebut dengan sebutan pengatur zat tumbuh,
zat pengatur tumbuh, perangsang pertumbuhan, pengatur pertumbuhan tanaman,
hormon tumbuh, stimulan dan lain-lain (Lingga, 1986).
Selanjutnya Lingga (1986) menyatakan bahwa,
mekanisme penggunaan zat pengatur tumbuh dapat dilakukan dengan menyemprotkan
ke daun, tetapi dapat juga mencelupkan bibit (akar) kedalam larutan zat pengatur tumbuh tersebut.
Kemudian Dwidjoseputro (1983) menambahkan bahwa, dalam pemberian zat pengatur
tumbuh harus diperhatikan konsentrasi yang tepat akan mempengaruhi pertumbuhan
tanaman, sebaliknya jika berlebihan akan menghambat atau mematikan tanaman.
Zat pengatur tumbuh Atonik merupakan salah satu zat pengatur tumbuh yang beredar di
pasaran. Zat pengetur tumbuh ini dapat meningkatkan proses fotosintesis,
meningkatkan sintesis protein dan juga meningkatkan daya serap unsur hara dari
dalam tanah (Anonymous, tt).
Zat pengatur tumbuh Atonik
mengandung bahan aktif triakontanol, yang umumnya berfungsi mendorong
pertumbuhan, dimana dengan pemberian zat pengatur tumbuh terhadap tanaman dapat
merangsang penyerapan hara oleh tanaman (Kusumo, 1984).
Selanjutnya Lingga (1986) menyatakan, Atonik dapat juga
untuk meningkatkan hasil atau produksi, mutu, warna, kandungan vitamin dan
menciptakan buah matang seragam serta menciptakan daya tahan terhadap serangan hama .
Atonik merupakan zat pengatur
tumbuh yang berbentuk cairan berwarna kecoklatan. Zat pengatur tumbuh Atonik
diproduksi oleh PT. Mastalin Mandiri, Jakarta .
Adapun konsentrasi anjuran adalah 2 cc/l
air (Anonymous, 1986).
No comments