Syarat Tumbuh Tanaman Kakao
1. Tanah
Tanah
merupakan komponen hidup dari tanaman yang sangat penting. Dalam kehidupan
tanaman fungsi tanah yang utama adalah memberikan unsur hara, baik sebagai
medium pertukaran maupun sebagai tempat memberikan air, juga sebagai tempat
berpegang dan bertopang untuk tumbuh tegak bagi tanaman (Harjadi, 1986).
Tanaman
kakao untuk tumbuhnya memerlukan kondisi tanah yang mempunyai kandungan bahan
organ yang cukup, lapisan olah yang dalam untuk membantu pertumbuhan akar,
sifat fisik yang baik seperti struktur tanah yang gembur juga sistem drainase
yang baik. PH tanah yang ideal berkisar antara 6 – 7 (Suhardjo dan Butar-butar,
1979).
Menurut
Situmorang ( 1973) tanah mempunyai hubungan erat dengan sistem perakaran
tanaman kakao, karena perakaran tanaman kakao sangat dangkal dan hampir 80%
dari akar tanaman kakao berada disekitar 15 cm dari permukaan tanah, sehingga
untuk mendapatkan pertumbuhan yang baik tanaman kakao menghendaki struktur
tanah yang gembur agar perkembangan akar tidak terhambat. Selanjutnya
Tjasadiharja (1980) berpendapat, perkembangan akar yang baik menentukan jumlah
dan distribusi akar yang kemudian berfungsi sebagai organ penyerapan hara dari
tanah.
Tanaman
kakao menghendaki permukaan air tanah yang dalam. Permukaan air tanah yang
dangkal menyebabkan dangkalnya perakaran sehingga tumbuhnya tanaman kurang kuat
(Anonymous, 1988).
Lingkungan
yang alami bagi tanaman kakao adalah hutan tropis, dengan demikian curah hujan,
suhu, kelembaban udara, intensitas cahaya dan angin merupakan faktor pembatas
penyebaran tanaman kakao (Siregar et al., 1989).
Tanaman
kakao dapat tumbuh dengan baik pada ketinggian 0 – 600 meter diatas permukaan
laut, dengan penyebaran meliputi 20˚ LU dan 20˚ LS. Daerah yang ideal untuk
pertumbuhannya berkisar antara 10˚ LU dan 10˚ LS (Suyoto dan Djamin, 1983).
Tanaman
kakao dalam pertumbuhan dan perkembangannya membutuhkan persediaan air yang
cukup. Air ini diperoleh dari dalam tanah yang berasal dari air hujan atau air
siraman. Curah hujan yang optimal untuk pertumbuhan tanaman kakao berkisar
antara 1.500 – 2.000 mm setiap tahun, dengan penyebaran yang merata sepanjang
tahun. Curah hujan 1.354 mm/tahun dianggap cukup jika hujan merata sepanjang tahun
dengan musim kering tidak lebih dari 3 bulan (Suyoto dan Djamin, 1983).
Siregar et
al., (1989) menyatakan suhu yang ideal untuk pertumbuhan tanaman kakao
adalah sekitar 25 - 27˚ C dengan fluktuasi suhu yang tidak terlalu besar.
Rata-rata suhu minimum adalah 13 - 21˚ C dan rata-rata suhu maksimum adalah 30
- 32˚ C. Berdasarkan kesesuaian terhadap suhu tersebut maka tanaman kakao
secara komersial sangat baik dikembangkan di daerah tropis.
Untuk
terjaminnya keseimbangan metabolisme maka kelembaban yang dikehendaki tanaman
kakao adalah 80% sesuai dengan iklim tropis (Sunaryono dan Arief Iswanto,
1985).
Wiradjo
(1984) menyatakan pada penanaman tanaman kakao intensitas cahaya ternyata lebih
penting artinya dalam mempengaruhi pertumbuhan kakao dari pada unsur hara dan
air. Di samping pengaruh langsung terhadap potosintesis, intensitas cahaya juga
berpengaruh terhadap proses trasparasi dan degrasi klorofil daun.
Selanjutnya
menurut Suyoto dan Djamin (1983), intensitas cahaya matahari yang diterima
tanaman kakao berpengaruh terhadap pertumbuhan. Kebutuhan tanaman terhadap
intensitas cahaya matahari bervariasi, tergantung pada fase pertumbuhan dan
umur tanaman. Intensitas cahaya yang ideal bagi tanaman kakao adalah antara 50
– 70%.
No comments