Tamarindus indica
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliophyta
Ordo : Fabales
Familia: Caesalpiniaceae
Genus : Tamarindus
Spesies : Tamarindus indica
Deskripsi morfologi :
A. DAUN (FOLIUM)
Daun
pada tanaman Tamarindus indica ini
termasuk ke dalam daun majemuk, yang lebih spesifik lagi merupakan daun majemuk
menyirip genap karena saling berhadapan.. Duduk daun bergantian, daun majemuk
dengan 8 – 18 pasang anak daun, panjang anak daun 1 – 3,5 cm.
Dalam
tanaman T. indica ini termasuk ke
dalam daun bertangkai yang memiliki bagian tangkai dan helaian daun
saja, yaitu :
1.
Tangkai daun (petioulus)
Tangkai
daun T. indica memiliki penampang
melintang yang bulat dan kecil. Tangkainya juga memiliki panjang ± 0,2 cm dan
berwarna hijau.
2.
Helaian daun (lamina)
M Bangun Daun (Circumscriptio)
Memiliki
bagian daun terlebar di tengah-tengah helaian daun, yaitu bangun memanjang (oblongus), yaitu perbandingan panjang
dan lebar daunnya 2,5-3:1. Dimana T. indica
memiliki panjang daun sampai 15 cm, lebarnya 0,5-1 cm.
M Ujung Daun (Apex Folii)
Memiliki
ujung daun yang tumpul atau obtusus.
M Pangkal Daun (Basis
Folii)
Termasuk
ke dalam jenis pangkal daun membulat atau rotundatus.
M Susunan tulang-tulang
daun (Nervatio atau Vernatio)
Memiliki susunan pertulangan daun yang meyirip (penninervis), jadi biasanya disebut daun
majemuk menyirip.
M Tepi Daun (Margo Folii)
Termasuk
ke dalam tepi daun yang rata (integer).
M Daging Daun (Intervenium)
Memiliki daging daun yang tipis lunak.
M Warna Daun : Hijau
M Permukaan Daun : Halus
Tamarindus indica merupakan tanaman yang berbatang jelas, dengan batang yang
biasanya keras dan kuat yang disebut dengan batang berkayu (lignosus). Bentuk batang bulat (teres), dengan pohon yang selalu tegak (fastigiatus) karena jika sudut antara
batang dan cabang amat kecil, sehingga arah tumbuh cabang hanya pada pangkalnya
saja sedikit serong ke atas, tetapi selanjutnya hampir sejajar dengan batang
pokoknya, dan pada permukaan banyak memperlihatkan adanya lentisel.
Pohonnya
selalu hijau, tinggi sampai 30 m dengan lebat dan menyebar, serta memiliki cabang
yang pendek (virgula atau virgula
sucrescens). Serta termasuk kedalam percabangan simpodial yaitu batang
pokok sukar dibedakan karena perkembangan selanjutnya mungkin lalu menghentikan
pertumbuhannya atau kalah besar dan kalah cepat pertumbuhannya dibanding dengan
cabangnya, serta memiliki warna coklat muda.
C. AKAR (RADIX)
Akar
dari tanaman Tamarindus indica ini
termasuk ke dalam golongan akar tunggang (radix
primaria) yang menembus ke dalam tanah. Biasanya pada akar terdapat
bagian-bagian seperti : leher akar (collum),
ujung akar (apex radicis), batang
akar (corpus rasicis), cabang-cabang
akar (radix lateralis), serabut akar
(fibrilla radicalis), rambut-rambut
akar atau bulu-bulu akar (pilus radicalis),
dan tudung akar (calyptra).
D. BUNGA (FLOS)
tangkai bunga (pedicellus)
dasar bunga (receptacullum)
putik (pistillum)
benang sari (stamen)
mahkota (petala)
kelopak(sepala)
Bunga T.
indica
Termasuk ke dalam bunga majemuk (Anthotaxis, Inflorescentia) yang terdiri atas bagian-bagian sebagai
berikut:
1. Bagian-bagian
yang bersifat seperti batang atau cabang, yaitu : ibu tangkai bunga (pendiculus, pendunculus communis atau rachis), tangkai bunga (pedicellus), dan dasar bunga (receptacullum).
2. Bagian- bagian
yang bersifat seperti daun, yaitu : daun-daun kelopak (sepala), daun-daun mahkota (petala),
benang sari (stamen), dan daun-daun
buah (carpella) penyusun putik (pistillum).
Bunga
termasuk bunga lengkap karena memiliki daun kelopak, daun mahkota, benang sari
dan putik sebagai alat kelamin, dengan demikian juga disebut sebagai bunga hermaphrodite karena memiliki 2 alat kelamin
bunga yaitu benang sari sebagai alat kelamin jantan dan putik sebagai alat
kelamin betina. Bunga T. indica ini
berukuran kecil. Selain itu bersimetri banyak (polysimetris), memiliki kelopak yang termasuk ke dalam polysepalus atau antara kelopak yang satu
dengan yang lainnya saling lepas.
Pada
mahkotanya saling lepas atau disebut polypetalus
dengan warna kekuning-kuningan dan
coretan merah muda, berjumlah 5 – 10 dalam tangkai sepanjang 3 – 5 cm dengan
umumnya bermahkota kecil. Benang sarinya duduk di atas kelopak yang dinamakan Calyciflorae. Putiknya termasuk putik
tunggal (simplex).
E. BUAH (FRUCTUS)
Termasuk ke dalam buah sejati tunggal (buah sungguh) dan kering. Dimana mengandung
banyak atau lebih dari satu biji dan jika masak dapat pecah menjadi beberapa
bagian buah (mericarpia). Lebih
spesifik lagi T. indica termasuk buah
kotak yang digolongkan ke buah polong (legumen), yang mempunyai daging dan
jika masak juga tidak pecah.
Buahnya yang berbentuk seperti polong itu tidak
merekah dan ketika kering akan rapuh, panjangnya mencapai 5 – 15 cm dengan
tebal 2,5 cm, agak melengkung dan membungkus biji. Kulit cangkang luar
lunak dan daging buahnya asam. Daging buahnya asam sedap dan kulit buahnya
coklat. Terdapat 1 – 10 biji setiap polong, dibungkus
oleh daging buah yang lengket.
Waktu muda daging buahnya berwarna
putih kehijauan dan sesudah tua menjadi coklat. Daging buah tersebut biasa
dipakai untuk mengasamkan makanan, dibuat sirup, bahkan bisa dipakai untuk
membersihkan barang-barang logam yang warnanya berubah kehitaman. Daging buah yang sudah tua kadang-kadang
diolah (ditanak) agar tahan lama. Karena warnanya menjadi kehitam- hitaman, maka
disebut asam kawak.
F. BIJI (SEMEN)
Dalam satu kilogram terdapat 1.800 –
2.600 benih. Dimana memiliki panjang sampai 18 mm, bentuk tidak teratur,
warna : kemerah-merahan, coklat tua atau hitam mengkilat.
Ada 3 bagian utama biji :
- Kulit biji
(spermodermis)
Memiliki kulit luar (testa) keras yang halus sedangkan
lapisan tengah (sclerotesta) yang
kuat dan keras, serta lapisan kulit dalam (endotesta)
yang biasanya tipis seperti selaput, yang juga disebut sebagai kulit ari.
- Tali Pusar
(funiculus)
Jika masak biasanya biji terlepas dari tangkai biji
atau tali pusarnya dan biasanya tampak bekas yang dikenal pusar biji.
- Inti biji (nucleus seminis)
Terdiri dari lembaga (embryo)
sebagai calon individu baru dan putih lembaga (albumen) berupa jaringan cadangan makanan untuk permulaan
pertumbuhan kecambah sebelum dapat mencari makanan sendiri.
Kecambah (Plantula)
Merupakan tumbuhan yang masih kecil dan belum lama muncul dari
biji, dan masih menggunakan cadangan makanan yang berasal dari biji. Tanaman T. indica ini memiliki perkecambahan di
atas tanah (epigaeis) yaitu jika pada
perkecambahan karena pembentangan ruas batang di bawah daun lembaga, daun
lembaganya lalu terangkat ke atas dan muncul di atas tanah. Dimana kecambah
pada T. indica berwarna hijau.
Deskripsi Anatomi :
A. DAUN (FOLIUM)
Struktur anatomi pada daun Tamarindus indica ini terdiri dari 4
lapisan besar yang menyusunnya, yaitu :
-
Lapisan epidermis atas
Dalam lapisan ini banyak terdapat derivatnya seperti stomata
untuk pertukaran gas pada daun serta variasi sel, biasanya terdapat selapis
lapisan kutikula yang melapisinya. Biasanya
jaringan ini disebut pula dengan jaringan pelindung karena berada paling atas
dan luar dari daun.
-
Lapisan mesofil
Biasanya terdapat
jaringan parenkim yang berfungsi sebagai penyusun utama tubuh tumbuhan,
memiliki ciri-ciri : parenkimatis, isodermis, banyak terdapat ruang antar sel
dan umumnya tidak terdeferensiasi. Fungsi dari jaringan ini adalah sebagai
tempat proses fisiologis utama (fotosintesis, respirasi, sekresi,dll), juga
sebagai penimbunan dan penyimpanan kandungan seperti lendir atau air.
Pada T. indica
ini terdapat jaringan dasar yaitu : parenkim palisade dan parenkim spons atau
bunga karang. Juga terdapat banyak benda ergastik seperti: minyak atsiri atau
minyak lemak. Tetapi yang khusus pada tanaman T. indica ini adalah pada daunnya mengandung flavonoid yang sebagai metabolit sekunder yang berkhasiat untuk
anti radang.
-
Lapisan pengangkut
Tanaman ini
memiliki berkas pengangkut yaitu xilem dan floem. Dimana berkas pengangkut yang
tersusun masih mengikuti berkas pengangkut pada batang yaitu kolateral terbuka atau
tipe stelenya adalah eustele dimana
banyak berkas pengangkut dan tersusun melingkar.
-
Lapisan epidermis bawah
Biasanya terdapat jenis stomata yaitu hipostomata dan juga kadang terdapat pori- pori daun serta selapis sel kutikula.
B. BATANG (CAULIS)
Terdapat 4 lapisan yang menyusunnya :
-
Epidermis
Dimana jika sudah tua akan
digantikan oleh jaringan gabus atau peridermis.
-
Korteks
Lapisan ini
merupakan lapisan pembatas antara lapisan epidermis dan stele atau berkas
pengangkut. Lapisan ini mengandung jaringan parenkim yang banyak ditemukan
variasi selnya baik sebagai parenkim penimbun, sel batu ataupun parenkim
kelenjar. Di daerah ini juga banyak terdapat benda-benda ergastik seperti
minyak atau lendir.
-
Stele
Terdiri dari
berkas pengangkut yaitu xilem dan floem. Xilem pada tanaman ini tersusun dari
trakea, trakeida, serabut xilem dan parenkim kayu. Sedangkan floem tersusun
dari unsur-unsur sel tapis, sel pengiring, parenkim floem dan serabut
sklerenkim. Dimana berkas pengangkut tersebut dikelilingi oleh jaringan
parenkim dengan lapisan kambiun diantaranya atau eustele. Pada tanaman ini termasuk tanaman berkayu yaitu jaringan
korteks dan floem mudah untuk dipisahkan dari kayu batang sebagai kulit batang.
Bagian kayu biasanya terdiri dari jaringan xilem dan empulur batang. Kayu Tamarindus
indica keras, berwarna kuning keputihan. Parenkim bersayap dan lingkaran
tumbuh dibentuk oleh parenkim pita konsentris dan adanya lapisan yang tidak
berpembuluh.
-
Empulur dan jari-jari empulur
Termasuk ke dalam bagian kayu batang yang biasanya terdapat di bagian
tengah dari batang.
C. AKAR (RADIX)
Terdapat 3 lapisan penyusun
utamanya, yaitu:
-
Epidermis
Biasanya
ditemukan derivatnya yaitu: rambut akar yang berfungsi untuk membantu tanaman
mencari air dan mineral. Selain itu jika sudah tua akan digantikan oleh
peridermis berupa jaringan gabus. Kadang juga berupa hipodermis sebagai
derivatnya.
-
Korteks
Terdapat
beberapa bagian yaitu eksodermis sebagai batas luar, parenkim korteks sebagai
jaringan penguat dan endodermis sebagai batas terdalam. Endodermis merupakan
selapis sel dengan penebalan pita Caspary
yang di dalamnya terdapat sel-sel peresap.
-
Stele
Terdapat selapis sel parenkimatis yaitu
perisikel dan berkas pengangkut. Pada tanaman T. indica ini jaringan xilem berkembang hingga ke tengah pusat
lingkaran akar, sehingga sudah terdapat empulur di bagian tengah pusat
lingkaran akar.
D. BUNGA (FLOS)
Terdapat 4
organ utama, yaitu :
-
Kelopak (sepala)
Terdiri
atas epidermis atas, lapisan mesofil yang mengandung kolenkim, berkas pengangkut
yaitu xilem dan floem, serta epidermis bawah.
-
Mahkota (petala)
Terdiri
atas epidermis atas, lapisan mesofil, berkas pengangkut, dan epidermis bawah.
Lapisan epidermis banyak terjadi pigmentasi. Pada lapisan mesofil banyak
terdapat sel-sel minyak eteris yang disebut pula dengan osmofor. Berkas-berkas
pengangkut ini tersusun pada bagian dasar bunga dan menyerupai susunan berkas
pengangkut pada batang.
-
Benang sari (stamen)
Terdapat lapisan epidermis, jaringan
parenkim, dan berkas pengangkut yang juga terdapat serbuk sari.
-
Putik (pistillum)
Terdapat
lapisan epidermis, jaringan parenkim, berkas pengangkut serta ovulum.
E. BUAH (FRUCTUS)
Terdiri dari 3 bagian utama
yang menyusunnya, yaitu :
-
Kulit buah
Biasanya disebut pula dengan perikarpium.
Kulit cangkang luar dari buah Tamarindus
indica ini lunak dimana tersusun dari epikarpium, mesokarpium dan
endokarpium. Epikarpium merupakan epidermis daun buah yang kadang mengalami
penebalan dan terjadi sedikit perubahan bentuk sel. Mesokarpium merupakan
modifikasi dari mesofil bunga karang dimana pada T. indica, daging buahnya mengandung bermacam-macam asam (seperti:
asam tatrat, asam malat, asam sitrat, asam suksinat, asam asetat) sebagai
modifikasi parenkim mesokarpium yang disebut pula dengan benda ergastik.
-
Septum
Merupakan
perpanjangan dari daun buah atau carpella.
-
Ovarium
Merupakan bakal buah yang mengandung bakal
biji atau ovulum di dalamnya.
F. BIJI (SEMEN)
Terdapat 3 bagian utama, yaitu :
-
Kulit biji (spermodermis)
Merupakan
lapisan terluar dari sebuah biji, berfungsi untuk melindungi biji dari
lingkungan luar.
-
Endosperm
Merupakan
sebuah jaringan nutritive triploid yang berkembang dalam kantung embrio atau ovule, mungkin diserap sebelum biji
tersebut matang.
-
Embrio
Sebuah
tanaman muda yang terbentuk di dalamnya sebelum perkecambahan.
Deskripsi Fisiologi :
Tanaman
T. indica merupakan tanaman yang mengalami
proses fisiologi seperti proses fotosintesis dan respirasi seperti tanaman
hijau pada umumnya. Jika dilihat dari proses adaptasinya tanaman T. indica ini merupakan tanaman dikotil yang
tergolong tanaman C3 yang melakukan fotosintesis yaitu terjadi di nagian
mesofil daun.
Siklus Calvin pada siang hari CO2 dengan bantuan oleh
enzim karboksilase RuBP (rubisko) difiksasi ke gula berkarbon lima, yaitu
ribulosa bifosfat (RuBP), pada akhirnya molekul berkarbon enam yang terbentuk
tidak stabil dan tidak berenergi tinggi. Dua molekul PGA mengandung energi yang
lebih kecil dibandingkan satu molekul RuBP, sehingga fiksasi CO2
berlangsung spontan dan tidak memerlukan energi dari reaksi terang
(fotosintesis). Digunakan energi dan elektron dari ATP maupun NADPH hasil
reaksi terang untuk mensintesis molekul berenergi tinggi yaitu untuk mereduksi
tiap PGA menjadi fosfogliseraldehida (PGAL).
Kemudian molekul PGA segera terpisah menjadi dua
molekul fosfogliserat PGA dan menjadi senyawa G3P. Kemudian menghasilkan gula, amilum,
atau selulosa yang akhirnya disalurkan ke seluruh tubuh tumbuhan melalui
jaringan pengangkut tanaman yaitu jaringan floem. Satu siklus Calvin telah lengkap
bila pembentukan glukosa disertai dengan regenerasi RuBP dan kemudian siklus
ini akan berlangsung kembali lagi seperti proses di atas.
Hal ini ditujukan untuk pemenuhan nutrisi serta
kelebihannya disimpan oleh tanaman sebagai pati, yang juga digunakan kembali
untuk proses respirasi tumbuhan. Jadi dapat dikatakan bahwa proses respirasi
merupakan proses fosiologi tanaman yang memecah molekul gula menjadi
molekul-molekul organik seperti CO2 dan H2O. Dapat
disimpulkan bahwa respirasi kebalikan dari proses fotosintesis.
Kandungan & Manfaat:
Daging buahnya mengandung bermacam-macam asam (seperti: asam tatrat, asam malat, asam sitrat, asam suksinat, asam asetat) yang memudahkan buang air besar, melancarkan peredaran darah dan mendinginkan. Daunnya berkhasiat memperlancar buang air besar dan menghilangkan rasa sakit. Karena mengandung flavonoid, juga bersifat anti radang. la juga membantu pengeluaran keringat.
Daging buahnya mengandung bermacam-macam asam (seperti: asam tatrat, asam malat, asam sitrat, asam suksinat, asam asetat) yang memudahkan buang air besar, melancarkan peredaran darah dan mendinginkan. Daunnya berkhasiat memperlancar buang air besar dan menghilangkan rasa sakit. Karena mengandung flavonoid, juga bersifat anti radang. la juga membantu pengeluaran keringat.
Kegunaan: :
Daging buah asam biasanya dibuat agar-agar, sirup atau manisan. Inti kayu berat dibuat menjadi kayu halus dan dijadikan bahan pahatan. Benih dibakar atau digoreng sehingga dapat dimakan. Buahnya dipakai sebagai obat dan sekarang sudah termasuk dalam hampir semua daftar farmakope. Asem Jawa merupakan tanaman obat-obatan yang digunakan kurang lebih di 23 negara. Daging buah rasanya segar dan merupakan obat pencahar ringan. Buah tua (asem kawak) berguna sebagai obat karena mengandung minyak yang tidak termasuk minyak terbang (madu asem). Asem kawak bila dicampur air biasanya digunakan sebagai obat gugur. Bagian lain tumbuhan ini juga digunakan sebagat obat. Daging buah mengandung persentasi tinggi dalam asam tartar yang merupakan bahan utama untuk Fruit Salts, buatan Inggris. Daun muda berguna sebagai obat luar untuk borok, encok, bisul, ekaema. Sifat yang membentuk agar-agar asam-gula bersumber dari karbohidrat yang terdiri dari xylose, sakar anggur dan lain-lain.
Daging buah asam biasanya dibuat agar-agar, sirup atau manisan. Inti kayu berat dibuat menjadi kayu halus dan dijadikan bahan pahatan. Benih dibakar atau digoreng sehingga dapat dimakan. Buahnya dipakai sebagai obat dan sekarang sudah termasuk dalam hampir semua daftar farmakope. Asem Jawa merupakan tanaman obat-obatan yang digunakan kurang lebih di 23 negara. Daging buah rasanya segar dan merupakan obat pencahar ringan. Buah tua (asem kawak) berguna sebagai obat karena mengandung minyak yang tidak termasuk minyak terbang (madu asem). Asem kawak bila dicampur air biasanya digunakan sebagai obat gugur. Bagian lain tumbuhan ini juga digunakan sebagat obat. Daging buah mengandung persentasi tinggi dalam asam tartar yang merupakan bahan utama untuk Fruit Salts, buatan Inggris. Daun muda berguna sebagai obat luar untuk borok, encok, bisul, ekaema. Sifat yang membentuk agar-agar asam-gula bersumber dari karbohidrat yang terdiri dari xylose, sakar anggur dan lain-lain.
Kegunaan Lain :
1. Bisul
2. Jerawat
3. Gatal berupa titik-titik merah bergelembung air
4. Gatal pada bekas luka yang sudah kering
5. Nyeri haid pada gadis remaja
Catatan: Ramuan asam kawak jangan diminum oleh wanita hamil.
6. Haid bau anyir
7. Batuk kering
8. Sariawan
9. Keputihan
10. Campak
11. Borok (luka berair dan bernanah, gatal, dan pedih)
1. Bisul
2. Jerawat
3. Gatal berupa titik-titik merah bergelembung air
4. Gatal pada bekas luka yang sudah kering
5. Nyeri haid pada gadis remaja
Catatan: Ramuan asam kawak jangan diminum oleh wanita hamil.
6. Haid bau anyir
7. Batuk kering
8. Sariawan
9. Keputihan
10. Campak
11. Borok (luka berair dan bernanah, gatal, dan pedih)
Daftar pustaka:
Diperolehi dari : "http://ms.wikipedia.org/wiki/Pokok_Asam_Jawa
Diperoleh dari: Plant Resources of South-East Asia . No.
2.
Dalla Rosa KR, 1993. Tamarindus
indica – a widely adapted, multipurpose fruit tree. Agroforestry for the
Pacific Technologies no 2. NFTA.
Von Maydell H.J. , 1986.
Eschborn.Trees And Shrubs Of The Sahe.
No comments