Apa itu Suplemen ?
Dalam pengobatan
konvensional, yang dimaksud dengan suplemen adalah termasuk obat metabolisme
untuk menghambat nafsu makan (anoreksigenikum), obat untuk menurunkan lemak dan
kolesterol (antilipidemikum), obat untuk memperbaiki status gizi (dietikum),
penyegar tubuh (tonikum), pembangkit tenaga/semangat, dan obat untuk
memperbaiki system metabolic organ tertentu.
Sementara dari
segi pengelompokannya, suplemen tersebut adalah vitamin , asam amino, enzim,
hormon, antioksidan, herba dan probiotik. Ada dalam bentuk sediaan tunggal atau
kombinasi untuk mendapatkan efek pengobatan tertentu.
Vitamin
Vitamin membantu metabolisme tubuh dan produksi
energi. Vitamin terdiri atas 13 jenis yang dibagi dalam dua kelompok, yaitu
larut lemak (A, D, E dan K) dan larut dalam air (B kompleks, asam fosfat,
biotin dan C)
Mineral
Mineral adalah nutrient mikro yang sangat
dibutuhkan tubuh terutama untuk proses metabolisme. Sekurang-kurangnya ada 22
jenis mineral bagi kelangsungan hidup manusia
Mineral dikelompokkan dalam dua kategori yaitu mayor
dan minor berdasarkan tingkat asupan lebih besar dari 100 mg per
hari, maka dimasukkan ke dalam kelompok mineral mayor. Termasuk mineral mayor adalah calcium,
fosfor, kalium, natrium, chloride, magnesium dan sulfur. Sedangkan yang
masuk mineral minor atau trace mineral adalah boron, chromium, cobalt,
copper, fluoride, iodine, besi, mangan, molybdenum, selenium, silicon, vanadium
dan seng
Enzim
Ensim membantu proses metabolisme di
dalam tubuh. Enzim banyak terdapat pada makanan segar karena enzim sangat
sensitive terhadap panas dan akan rusak dalam proses pemasakan dan
pasteurisasi. Enzim berperan penting bagi kehidupan dengan cara menjalankan
seluruh metabolisme tubuh. Kita tidak dapat mencerna atau menyerap makanan dan
kita pun bisa mati jika tidak ada enzim dalam tubuh.
Enzim adalah biokatalisator spesifik
yang bergabung dengan koenzim (vitamin dan mineral) yang menjalankan roda
kehidupan melalui metabolisme agar tubuh dapat berfungsi dengan baik. Pada umumnya kita sudah mengetahui
kegunaan vitamin dan mineral bagi tubuh, akan tetapi kemungkinan besar Anda
tidak menyadari bahwa vitamin tidak akan diaktifkan dalam tubuh sampai
bergabung dengan enzim.
Suatu enzim bekerja dengan beberapa
cara yang spesifk dalam tubuh, yaitu dalam bentuk mencerna makanan dengan
memecah toksin, membersihkan darah, memperkuat system imun, membentuk protein
menjadi otot, menghilangkan karbondioksida dari paru-paru, mengurangi stress
dalam pancreas dan ogan vital lain.
Enzim adalah pekerja atau buruh
dalam tubuh yang menjalankan semua reaksi kimia. Untuk memulihkan tubuh yang
sehat Anda membutuhkan baik pekerja (enzim) maupun materi bangunan. Materi
bangunan adalah protein (asam amino), mineral dan vitamin. Semua ini penting
untuk membentuk tubuh yang sehat. Memaksakan tubuh berfungsi tanpa enzim-enzim
penting adalah penyebab mengapa kebanyakan tubuh tidak berfungsi dengan baik.
Ada tiga kelas utama enzim, yaitu :
1. Enzim metabolic (enzim yang bekerja di darah, jaringan dan organ)
2. Enzim pangan dari makanan segar
3. Enzim pencernaan
Alam telah
menyediakan enzim dalam makanan untuk membantu mencerga segala sesuatu yang
kita makan : karbohidrat, lemak, protein, serat, gula, dan produk susu. Jadi
tunih tidak harus terpaksa mengeluarkan enzimnya sendiri untuk mengerjakan
seluruh proses metabolisme.
Mengapa harus
mengkonsumsi enzim? Kita mewarisi cadangan enzim saat lahir, namun kadar enzim
dalam tubuh ini akan terus menurun seiring dengan pertambahan usia dan juga
akibat pengaruh pola diet atau pasokan makanan sehari-hari yang kekurangan
enzim. Di saat seorang kekurangan enzim, ia akan menjadi cepat tua (secar
abologis dan bukan secara hitungan angka). Sebaliknya dengan semakin banyak
kita menyimpan cadangan enzim, kita akan semakin sehat dan organ-organ tubuh
pun awet muda.
Ibu yang
menyusui memberikan semua enzim yang dibutuhkan bayinya untuk mencerna ASI . Pernahkan Anda memperhatikan bahwa tinja atau
kencing bayi yang masih menyusu ASI
tidak berbau busuk? Katika bayi mulai makan makanan yang dimasak atau minum
susu kaleng atau makanan yang diproses, maka kotorannya mulai berbau. Ini
terjadi karena makanan yang dimasak dicerna (ketika memasak makanan pada
temperature tinggi lebih dari 56 derajat celcius enzim akan hancur dan tidak
dapat bekerja lagi) Saat itulah mulai terjadi siklus toksemia (makanan yang
tidak tercerna/membusuk dalam saluran usus besar dan terus menerus meracuni
darah), yang merupakan akar dari segala penyakit.
Demikian sharing
dari kami, mudah-mudahan bermanfaat. KEEP HEALTHY ☺ !!
No comments