Deskripsi dan Klasifikasi Ikan Kakap Merah (Lutjanus sp.)
Ikan kakap merah (Lutjanus sp.) mempunyai badan bulat putih memanjang dengan sirip
punggung dapat mencapai 20 cm. Umumnya 25-100 cm, gepeng, batang sirip ekor
lebar, mulut lebar, sedikit serong dan gigi-giginya halus. Ikan kakap merah
mempunyai bagian bawah penutup insang yang berduri kuat dan bagian atas penutup
insang terdapat cuping bergerigi. Bagian punggung warnanya mendekati keabuan,
putih perak bagian bawah dan dengan sirip-sirip berwarna abu-abu gelap. Ikan
kakap merah termasuk ikan buas, makanannya ikan-ikan kecil dan crustacea. Ikan kakap merah hidup di
perairan pantai, muara sungai, teluk, dan air payau (Ditjen Perikanan 1990).
Klasifikasi
ikan kakap merah (Lutjanus sp.)
(Saanin 1968) adalah sebagai berikut:
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Subfilum : Vertebrata
Kelas : Pisces
Subkelas : Teleostei
bOrdo : Percomorphi
Subordo : Percoidea
Famili : Lutjanidae
Genus : Lutjanus
Spesies : Lutjanus sp.
Berdasarkan data Statistik Perikanan
Tangkap Indonesia (DKP 2005), diketahui bahwa produksi ikan kakap merah dari
tahun 2001-2005 cenderung meningkat dari 67.773 ton menjadi 97.044 ton. Data
produksi ikan kakap merah dari tahun 2001-2005 disajikan pada Tabel 1.
Tabel
1. Produksi ikan kakap merah Indonesia tahun 2001-2005
Tahun
|
Jumlah (ton)
|
2001
|
67.773
|
2002
|
62.303
|
2003
|
74.233
|
2004
|
91.339
|
2005
|
97.044
|
Kenaikan
rata-rata 1992-2002
|
10,09%
|
Kenaikan
rata-rata 2004-2005
|
6,25%
|
Sumber : DKP (2005)
Kapsul
Kata kapsul
berasal dari bahasa Latin yaitu capsula,
yang berarti kotak kecil, sedangkan
pada pemakaian bahasa Inggris
digunakan untuk banyak objek yang berbeda, mulai dari bunga (flowers) hingga pesawat
luar angkasa (spacecraft). Kata tersebut dalam farmasi digunakan untuk mendeskripsikan edible package yang terbuat dari gelatin
atau material lain yang sesuai yang kemudian diisi dengan obat untuk
menghasilkan satuan dosis tertentu, biasanya untuk dimakan. Tipe kapsul ada dua yaitu ‘keras’ dan ‘lunak’; yang terdiri dari dua bagian untuk jenis keras, dan satu
bagian untuk jenis lunak. Kapsul keras terdiri dari dua bagian: bagian yang
lebih pendek disebut ‘cap’,
dan bagian yang lebih panjang disebut ‘body’
(Aulton 2002).
Kapsul kosong
dijual berdasarkan ukuran. Kapsul yang biasa digunakan untuk manusia berkisar
dari ukuran 0 yang terbesar sampai ukuran 5 yang terkecil. Ukuran 00
kadang-kadang diperlukan karena volume bahan pengisi
besar, tetapi ukuran ini tidak
dipergunakan secara komersial. Tingkat kelembaban yang bervariasi
dapat mempengaruhi perubahan ukuran
kapsul sampai batas tertentu. Tabel 3 memberikan perkiraan volume bahan
yang mungkin dikandung oleh kapsul, sekaligus dengan berat serbuk yang dapat masuk pada ukuran-ukuran tersebut.
Berat serbuk yang tertera hanya berupa perkiraan, dan bervariasi dengan tekanan
yang digunakan pada pengisian, atau tipe peralatan yang digunakan pada mesin
pengisi (Lachman
et al.1994).
Tabel 2. Kapasitas isi kapsul kosong
Ukuran Kapsul
|
Volume Kira-kira (ml)
|
Kinin Sulfat (g)
|
Natrium Bikarbonat (g)
|
Asam Asetilsalisilat (g)
|
Bismuth Subnitrat (g)
|
0
1
2
3
4
5
|
0,75
0,55
0,4
0,3
0,25
0,15
|
0,33
0,23
0,2
0,12
0,1
0,07
|
0,68
0,55
0,4
0,33
0,25
0,12
|
0,55
0,33
0,25
0,2
0,15
0,1
|
0,8
0,65
0,55
0,4
0,25
0,12
|
No comments