HIPOSPADIA
LATAR BELAKANG
Tergantung pada
lokasi orifisium uretra ekstema, hipospadia dapat dibagi menjadi bentuk distal
(75%; glandular, koronar, subkoronar), intermediet (13%) dan proksimal (12%;
penoskrotal, skrotal, perineal). Keputusan prosedur operasi dibuat berdasarkan
kebutuhan fungsi dan estetik. Karena semua prosedur bedah mempunyai risiko
komplikasi, penting untuk memberikan konseling yang adekuat pada orang tua
sebelum operasi.
DIAGNOSIS
Selain deskripsi
temuan lokal (posisi, bentuk dan lebar orifisium, ukuran penis, urethra! plate,
informasi mengenai kurvatura penis saat ereksi dan inflamasi), evaluasi
diagnostik juga mencakup penilaian adanya anomali yang berhubungan:
-
prosesus vaginalis yang terbuka (pada 9% kasus)
-
testis letak tinggi (pada 5% bentuk ringan
hipospadia; pada 31 % hipospadia posterior)
anomali saluran kemih bagian atas (3%)
anomali saluran kemih bagian atas (3%)
Hipospadia berat
dengan testis yang tidak teraba unilateral atau bilateral dan transposisi
skrotal memerlukan pemeriksaan genetik lengkap.
Pemeriksaan
fisik lengkap, urinalisa dan biasanya sonografi dilakukan secara rutin pada
semua bentuk hipospadia.
TERAPI
Intervensi bedah
direkomendasikan untuk bentuk hipospadia sedang dan berat, dan untuk bentuk
distal dengan patologi yang bernubungan (kurvatura penis, stenosis meatal).
Pada hipospadia distal sederhana, koreksi kosmetik hanya dilakukan setelah
diskusi menyeluruh mengenai aspek psikologis dan pemastian adanya indikasi
gangguan fungsional.
Tujuan terapi
adalah untuk mengkoreksi kurvatura penis, untuk membentuk neo-uretra dan untuk
membawa neo-uretra ke ujung glans penis jika memungkinkan. Untuk mencapai hasil
yang memuaskan diperiukan kaca pembesar dan benang jahit khusus, pengetahuan
mengenai berbagai teknik operasi plastik (rotational
skin flaps, free tissue transfer), penggunaan dermatom, perawatan luka dan
terapi pasca operasi.
Terapi
pre-operasi dengan aplikasi lokal testosteron propionate seiama 4 minggu dapat
membantu. Untuk bentuk distal hipospadia terdapat beberapa teknik operasi
(misal Mathieu, MAGPI, King, Duplay, Snodgrass, Onlay). Selain chorde kulit, jaringan ikat chortte dan korpus spongiosum bagian
distal yang berjalan longitudinal di bawah glans pada kedua sisi saluran uretra biasanya
juga bertanggung jawab terhadap kurvatura penis. Jika terdapat kurvaura sisa
setelah chordectomy, dan jika sisa
kulit saluran uretra yang terbuka tipis dan sirkulasinya buruk, mungkin
diperlukan insist atau eksisi lempeng uretra. Pada disproporsi korporeal, harus
ditambahkan tindakan orthoplasty
(modifikasi plikasi korporeal dorsal Nesbft). Orthoplasty (Nesbit, modifikasi Nesbit, Schroder-Essed) dan
penutupan dapat dipertimbangkan untuk dilakukan dalam dua tahap.
Teknik Onlay
dengan preservasi lempeng uretra dan menghindari anastomosis sirkumferensial
merupakan metode pilihan, dengan tingkat komptikasi yang rendah untuk
hipospaSyarat yang diperlukan adalah lempeng uretra yang intak dengan
vaskularisasi yang baik, atau hasil yang memuaskan setelah tindakan pertama
dengan penis yang lurus dan batang penis yang tertutup dengan baik. Jika
lempeng uretra tidak dapat dipertahankan semua (setelah eksisi atau divisi),
digunakan tube-onlay flap atau inlay-onlay flap. Prosedur dua tahap
dapat menjadi pilihan untuk hipospadia berat Jika tidak ada prepusium atau
kulit penis, dapat digunakan mukosa bukal, mukosa buli dan free skin graft.
Benang yang
digunakan sebaiknya hanya dari bahan yang dapat diserap dengan baik (6/0-7/0).
Untuk koagulasi darah, diperiukan alat bipolar dengan kapas yang direndam dalam
larutan epinefrin 1:10.000. Untuk persiapan glans dapat diberikan infittrasi
dengan larutan epinefrin 1:100.000. Tumiket sebaiknya tidak digunakan tebih
dari 20 menit. Setelah preparasi neurovaskular dorsal, dipasang jahitan
modifikasi Nesbit (benang monofilik yang tidak dapat diserap 4/0-5/0, misal
Goretex, Protene) dengan simpuf teriipat ke dalam. Urin dialirkan melalui
kateter transuretra atau suprapubik. Jika menggunakan kateter suprapubik, hams
dipasang stent pada neo-uretra. Untuk stent uretra dan drainase digunakan
kateter 8-10 Fr dengan lubang multipel di bagian samping dengan ujung di uretra
pars bulbosa (tidak sampai ke buli). Prosedur rutin lairmya adalah penggunaan
balutan sirkular dengan kompresi ringan dan pemberian antibiotik.
KOMPLIKASI
Penyempitan
meatal setelah splint diangkat dapat dikoreksi dengan peregangan secara hati-hati
dan peralatan Dittel, revisi bedah diperlukan untuk kasus dengan skar meatus
dimana tindakan peregangan tidak akan efektif untuk jangka panjang. Untuk
striktur uretra sebaiknya dilakukan operasi terbuka setelah satu kali usaha
urethrotomi intema. Jika terjadi fistula, revisi sebaiknya tidak dilakukan
sebelum jarak 6 bulan. Striktur uretra harus dibuktikan bukan sebagai penyebab
fistula saat intraoperatif. Untuk mencegah timbulnya fistula berulang, dapat
digunakan flap dartos atau free tunica vaginalis patch. Jangan lupa
untuk melakukan penutupan yang adekuat dengan mobilisasi fascia Scarp perlu untuk melakukan koreksi sisa kurvatura yang kecil karena tidak
akan mempengaruhi secara fungsional. Hal ini dapat dikoreksi dengan mudah setelah
pubertas jika kelainannya cukup bermakna.
No comments