Pengendalian Hama dan Penyakit ubi kayu
Penyakit utama tanaman ubi kayu adalah bakteri
layu (Xanthomonas campestris pv.
manihotis) dan hawar daun (Cassava
Bacterial Blight/CBB). Kerugian hasil akibat CBB diperkirakan sebesar 8%
untuk varietas yang agak tahan, dan mencapai 50 – 90% untuk varietas yang agak
rentan dan rentan. Varetas Adira-4, Malang-6, UJ-3, dan UJ-5 tahan terhadap
kedua penyakit ini.
Hama
utama ubi kayu adalah tungau merah (Tetranychus
urticae). Hama ini menyerang hanya pada musim kemarau dan menyebabkan
rontoknya daun, tetapi petani hanya menganggap keadaan tersebut sebagai akibat
kekeringan. Penelitian menunjukkan penurunan hasil akibat serangan hami ini
dapat mencapai 20 – 53%, tergantung umur tanaman dan lama serangan. Bahkan
berdasarkan penelitian di rumah kaca. Serangan tungau merah yang parah dapat
mengakibatkan kehilangan hasil ubi kayu hingga 95%. Tungau dapat menyebabkan
kerusakan tanaman ubi kayu dengan cara mengurangi luas areal fotosintesis dan
akhirnya mengakibatkan penurunan hasil panen ubi kayu. Kerusakan tanaman dapat
diperparah oleh kondisi musim kering, kondisi tanaman stress air, dan kesuburan
tanah yang rendah.
Untuk
pengendalian tungau merah sebaiknya ubi kayu ditanam di lahan pada awal musim
hujan untuk mencegah terjadinya serangan tungau, dengan tenggang waktu maksimum
2 bulan. Jika terlambat ditanam, peluang terjadinya serangan lebih lama
sehingga kehilangan hasil yang ditimbulkan semakin tinggi. Namun cara yang
paling praktis, stabil dan ekonomis adalah dengan menanam varietas yang tahan
tungau. Varietas Adira-4 dan Malang-6 cukup tahan tungau, sedangkan UJ-5 dan
UJ-3 peka tungau. Sebaiknya UJ-3 dan UJ-5 sebaiknya ditanam di daerah-daerah
yang mempunyai bulan basah cukup panjang (seperti Lampung) sehingga serangan
tungau yang dialami tidak berat. UJ-3 dan UJ-5 kurang bagus ditanam di daerah
yang mempunyai musim kering relatif panjang.
No comments