PIL KONTRASEPSI
Pil kontrasepsi adalah hormon
steroid yang dipakai untuk keperluan kontrasepsi dalam bentuk pil.
Macam-macam pil kontrasepsi :
1. Pil oral kombinasi : mengandung estrogen dan progestin. (2,3,4)
2. Pil mini : hanya mengandung progestin. (2,3,4)
Pil Oral Kombinasi
Estrogen dalam pil oral kombinasi : etinil estradiol dan mestranol. (2,3) Dosis etinil estradiol 30-35 mcq. (2,3) Dosis estrogen 35 mcq sama efektifnya dengan estrogen 50 mcq dalam mencegah kehamilan. (4)
Progestin dalam pil oral kombinasi : noretindron (2,3), etindiol diasetat (2,3), linestrenol (4), noretinodel (2), norgestrel (2,3), levonogestrel (3,4), desogestrel (3,4) dan gestoden (3,4).
Pil oral kombinasi mempunyai 2 kemasan :
1. Kemasan 28 hari
7 pil (digunakan selama minggu terakhir pada setiap siklus) tidak mengandung hormon wanita. Sebagai gantinya adalah zat besi atau zat inert. Pil-pil ini membantu pasien untuk membiasakan diri minum pil setiap hari.
2. Kemasan 21 hari
Seluruh pil dalam kemasan ini mengandung hormon. Interval 7 hari tanpa pil akan menyelesaikan 1 kemasan (mendahului permulaan kemasan baru) pasien mungkin akan mengalami haid selama 7 hari tersebut tetapi pasien harus memulai siklus pil barunya pada hari ke-7 setelah menyelesaikan siklus sebelumnya walaupun haid datang atau tidak. Jika pasien merasa mungkin hamil, ia harus memeriksakan diri. Jika pasien yakin ia minum pil dengan benar, pasien dapat mengulangi pil tersebut sesuai jadwal walaupun haid tidak terjadi.
Mekanisme kerja pil oral kontrasepsi : (2,3,4)
- Menghambat ovulasi (2,3,4)
- Membuat endometrium menjadi media tidak baik untuk implantasi. (2,3)
- Lendir serviks menjadi kental. (2,3,4)
- Menekan perkembangan telur yang telah diibuahi. (4)
- Memperlambat transportasi ovum. (4)
Macam-macam pil kontrasepsi :
1. Pil oral kombinasi : mengandung estrogen dan progestin. (2,3,4)
2. Pil mini : hanya mengandung progestin. (2,3,4)
Pil Oral Kombinasi
Estrogen dalam pil oral kombinasi : etinil estradiol dan mestranol. (2,3) Dosis etinil estradiol 30-35 mcq. (2,3) Dosis estrogen 35 mcq sama efektifnya dengan estrogen 50 mcq dalam mencegah kehamilan. (4)
Progestin dalam pil oral kombinasi : noretindron (2,3), etindiol diasetat (2,3), linestrenol (4), noretinodel (2), norgestrel (2,3), levonogestrel (3,4), desogestrel (3,4) dan gestoden (3,4).
Pil oral kombinasi mempunyai 2 kemasan :
1. Kemasan 28 hari
7 pil (digunakan selama minggu terakhir pada setiap siklus) tidak mengandung hormon wanita. Sebagai gantinya adalah zat besi atau zat inert. Pil-pil ini membantu pasien untuk membiasakan diri minum pil setiap hari.
2. Kemasan 21 hari
Seluruh pil dalam kemasan ini mengandung hormon. Interval 7 hari tanpa pil akan menyelesaikan 1 kemasan (mendahului permulaan kemasan baru) pasien mungkin akan mengalami haid selama 7 hari tersebut tetapi pasien harus memulai siklus pil barunya pada hari ke-7 setelah menyelesaikan siklus sebelumnya walaupun haid datang atau tidak. Jika pasien merasa mungkin hamil, ia harus memeriksakan diri. Jika pasien yakin ia minum pil dengan benar, pasien dapat mengulangi pil tersebut sesuai jadwal walaupun haid tidak terjadi.
Mekanisme kerja pil oral kontrasepsi : (2,3,4)
- Menghambat ovulasi (2,3,4)
- Membuat endometrium menjadi media tidak baik untuk implantasi. (2,3)
- Lendir serviks menjadi kental. (2,3,4)
- Menekan perkembangan telur yang telah diibuahi. (4)
- Memperlambat transportasi ovum. (4)
Kontra indikasi absolut pil oral
kombinasi :
1. Tromboplebitis atau tromboemboli.
2. Sebelumnya dengan tromboplebitis atau tromboemboli.
3. Kelainan serebrovaskuler atau penyakit jantung koroner.
4. Diketahui atau diduga karsinoma mammae.
5. Diketahui atau diduga karsinoma endometrium.
6. Diketahui atau diduga neoplasma yang tergantung estrogen.
7. Perdarahan abnormal genitalia yang tidak diketahui penyebabnya.
8. Adenoma hepar, karsinoma atau tumor-tumor jinak hepar.
9. Diketahui atau diduga hamil.
10. Gangguan fungsi hati.
11. Tumor hati yang ada sebelum pemakaian pil kontrasepsi atau produk lain yang
mengandung estrogen.
1. Tromboplebitis atau tromboemboli.
2. Sebelumnya dengan tromboplebitis atau tromboemboli.
3. Kelainan serebrovaskuler atau penyakit jantung koroner.
4. Diketahui atau diduga karsinoma mammae.
5. Diketahui atau diduga karsinoma endometrium.
6. Diketahui atau diduga neoplasma yang tergantung estrogen.
7. Perdarahan abnormal genitalia yang tidak diketahui penyebabnya.
8. Adenoma hepar, karsinoma atau tumor-tumor jinak hepar.
9. Diketahui atau diduga hamil.
10. Gangguan fungsi hati.
11. Tumor hati yang ada sebelum pemakaian pil kontrasepsi atau produk lain yang
mengandung estrogen.
Kontra indikasi relatif pil oral
kombinasi :
1. Sakit kepala (migrain).
2. Disfungsi jantung atau ginjal.
3. Diabetes gestasional atau pre diabetes.
4. Hipertensi.
5. Depresi.
6. Varises.
7. Umur lebih 35 tahun, perokok berat
8. Fase akut mononukleosis.
9. Penyakit sickle cell.
10. Asma.
11. Kolestasis selama kehamilan.
12. Hepatitis atau mononukleosis tahun lalu.
13. Riwayat keluarga (orang tua, saudara) yang terkena penyakit rheumatik yang
fatal atau tidak fatal atau menderita DM sebelum usia 50 tahun.
14. Kolitis ulseratif.
1. Sakit kepala (migrain).
2. Disfungsi jantung atau ginjal.
3. Diabetes gestasional atau pre diabetes.
4. Hipertensi.
5. Depresi.
6. Varises.
7. Umur lebih 35 tahun, perokok berat
8. Fase akut mononukleosis.
9. Penyakit sickle cell.
10. Asma.
11. Kolestasis selama kehamilan.
12. Hepatitis atau mononukleosis tahun lalu.
13. Riwayat keluarga (orang tua, saudara) yang terkena penyakit rheumatik yang
fatal atau tidak fatal atau menderita DM sebelum usia 50 tahun.
14. Kolitis ulseratif.
Keuntungan pil oral kombinasi :
1. Sangat efektif sebagai kontrasepsi. (2,4)
2. Resiko terhadap kesehatan sangat baik. (4)
3. Tidak mengganggu hubungan seksual. (4)
4. Mudah digunakan. (4)
5. Mudah dihentikan setiap saat. (4)
6. Mengurangi perdarahan saat haid. (2,3)
7. Mengurangi insidens gangguan menstruasi. (2,3)
8. Mengurangi insidens anemia defisiensi besi. (2,3)
9. Mengurangi insidens kista ovarium. (2,3)
10. Mengurangi insidens tumor jinak mammae.
11. Mengurangi karsinoma endometrium. (2,3)
12. Mengurangi infeksi radang panggul. (2)
13. Mengurangi osteoporosis. (2)
14. Mengurangi rheumatoid artritis.
15. Mengurangi kehamilan ektopik. (2)
1. Sangat efektif sebagai kontrasepsi. (2,4)
2. Resiko terhadap kesehatan sangat baik. (4)
3. Tidak mengganggu hubungan seksual. (4)
4. Mudah digunakan. (4)
5. Mudah dihentikan setiap saat. (4)
6. Mengurangi perdarahan saat haid. (2,3)
7. Mengurangi insidens gangguan menstruasi. (2,3)
8. Mengurangi insidens anemia defisiensi besi. (2,3)
9. Mengurangi insidens kista ovarium. (2,3)
10. Mengurangi insidens tumor jinak mammae.
11. Mengurangi karsinoma endometrium. (2,3)
12. Mengurangi infeksi radang panggul. (2)
13. Mengurangi osteoporosis. (2)
14. Mengurangi rheumatoid artritis.
15. Mengurangi kehamilan ektopik. (2)
Kerugian pil oral kombinasi :
1. Mahal
2. Penggunaan pil harus :
a. Minum pil setiap hari.
b. Bila lupa minum akan meningkatkan kegagalan.
3. Perdarahan bercak dan “breakthrough bleeding”.
4.Ada
interaksi dengan beberapa jenis obat (rifampisin, barbiturat, fenitoin,
fenilbutason dan antibiotik tertentu).
5. Tidak mencegah penyakit menular seksual, HBV, HIV/AIDS.
6. Efek samping ringan jarang namun dapat berupa :
a. Amenorea, mual.
b. Rasa tidak enak di payudara
c. Sakit kepala.
d. Mengurangi ASI.
e. Berat badan meningkat.
f. Jerawat.
g. Perubahan mood.
h. Pusing.
i. Retensi cairan, tekanan darah tinggi, komplikasi sirkulasi yang jarang namun
bisa berbahaya khususnya buat perokok.
1. Mahal
2. Penggunaan pil harus :
a. Minum pil setiap hari.
b. Bila lupa minum akan meningkatkan kegagalan.
3. Perdarahan bercak dan “breakthrough bleeding”.
4.
fenilbutason dan antibiotik tertentu).
5. Tidak mencegah penyakit menular seksual, HBV, HIV/AIDS.
6. Efek samping ringan jarang namun dapat berupa :
a. Amenorea, mual.
b. Rasa tidak enak di payudara
c. Sakit kepala.
d. Mengurangi ASI.
e. Berat badan meningkat.
f. Jerawat.
g. Perubahan mood.
h. Pusing.
i. Retensi cairan, tekanan darah tinggi, komplikasi sirkulasi yang jarang namun
bisa berbahaya khususnya buat perokok.
Cara minum pil oral kombinasi
pada pasien postpartum yang tidak menyusui : (4)
1. Mulai minum pil setelah 3 minggu post partum.
2. Jika pasien sudah 6 minggu post partum dan sudah melakukan hubungan
seksual, lebih baik menunggu haidnya sebelum mulai minum pil namun
sementara gunakan metode barier.
1. Mulai minum pil setelah 3 minggu post partum.
2. Jika pasien sudah 6 minggu post partum dan sudah melakukan hubungan
seksual, lebih baik menunggu haidnya sebelum mulai minum pil namun
sementara gunakan metode barier.
Cara minum pil oral kombinasi pada
pasien postpartum yang menyusui : (4)
1. Tentukan apakah hanya cara penyusuan cukup sebagai metode kontrasepsi. Jika
pasien sudah haid pertama atau bayinya sudah mendapat makanan, cara
penyusuan tidak cukup sebagai metode kontrasepsi.
2. Bila ibu yang menyusui butuh kontrasepsi tambahan, anjuran yang tepat :
1. Tentukan apakah hanya cara penyusuan cukup sebagai metode kontrasepsi. Jika
pasien sudah haid pertama atau bayinya sudah mendapat makanan, cara
penyusuan tidak cukup sebagai metode kontrasepsi.
2. Bila ibu yang menyusui butuh kontrasepsi tambahan, anjuran yang tepat :
- Kondom atau metode barier lain.
- Metode pil mini (dapat memulai 6 minggu post partum).
- Alat dalam rahim.
- Kontrasepsi mantap.
- Pil kombinasi bila metode lain tidak diterima (mulai pil kombinasi dosis rendah
tidak lebih dini dari 6 jam post partum). Bila post partum lebih 6 bulan atau
telah haid kembali, sebaiknya menunggu periode haid pertamanya sebelum
mulai minum pil namun sementara gunakan barier.
3. Sebaiknya minum 1 pil setiap hari. Lebih baik pada saat yang sama di setiap hari.
4. Mulailah kemasan pertama pada 5 hari pertama siklus haid kecuali pil trifase
diminum pada hari pertama dari siklus haid. (3)
5. Bila mengalami perdarahan saat pasien mulai minum pil diantara siklus haid dan
tidak berbahaya, dianjurkan untuk melanjutkan minum pil setiap hari.
6. Jika ada rasa mual, pening atau sakit kepala karena tubuh sedang
menyesuaikan diri dengan pil tersebut, biasanya perasaan tidak enak akan
menghilang setelah minum 1 atau 2 kemasan pil, cobalah minum pil saat
hendak tidur atau saat makan malam. Bila perasaan tidak enak menetap,
silahkan kembali ke klinik.
7. Bila paket 28 pil telah habis, sebaiknya mulai minum pil dari paket baru. Bila
paket 21 pil telah habis, sebaiknya tunggu 1 minggu lalu mulai minum pil dari
paket baru.
8. Bila lupa minum 1 pil sebaiknya minum pil tersebut segera setelah diingat
walaupun harus minum 2 pil pada hari yang sama.
9. Bila lupa minum 2 pil atau lebih sebaiknya minum 2 pil setiap hari sampai
terkejar. Sebaiknya juga menggunakan metode KB lain atau tidak melakukan
hubungan seksual sampai paket pil tersebut habis.
10. Setiap kali pil tidak diminum akan meningkatkan kemungkinan hamil.
11. Bila pasien tidak mendapat 2 atau lebih siklus haid sebaiknya datang ke klinik
untuk memeriksa kehamilan.
12. Bila pasien sering lupa minum pil atau sering putus minum pil, sebaiknya pasien
dianjurkan menggunakan metode kontrasepsi lain.
13. Efektivitas : pil kombinasi 99,9 % efektif jika digunakan secara benar. (4)
- Metode pil mini (dapat memulai 6 minggu post partum).
- Alat dalam rahim.
- Kontrasepsi mantap.
- Pil kombinasi bila metode lain tidak diterima (mulai pil kombinasi dosis rendah
tidak lebih dini dari 6 jam post partum). Bila post partum lebih 6 bulan atau
telah haid kembali, sebaiknya menunggu periode haid pertamanya sebelum
mulai minum pil namun sementara gunakan barier.
3. Sebaiknya minum 1 pil setiap hari. Lebih baik pada saat yang sama di setiap hari.
4. Mulailah kemasan pertama pada 5 hari pertama siklus haid kecuali pil trifase
diminum pada hari pertama dari siklus haid. (3)
5. Bila mengalami perdarahan saat pasien mulai minum pil diantara siklus haid dan
tidak berbahaya, dianjurkan untuk melanjutkan minum pil setiap hari.
6. Jika ada rasa mual, pening atau sakit kepala karena tubuh sedang
menyesuaikan diri dengan pil tersebut, biasanya perasaan tidak enak akan
menghilang setelah minum 1 atau 2 kemasan pil, cobalah minum pil saat
hendak tidur atau saat makan malam. Bila perasaan tidak enak menetap,
silahkan kembali ke klinik.
7. Bila paket 28 pil telah habis, sebaiknya mulai minum pil dari paket baru. Bila
paket 21 pil telah habis, sebaiknya tunggu 1 minggu lalu mulai minum pil dari
paket baru.
8. Bila lupa minum 1 pil sebaiknya minum pil tersebut segera setelah diingat
walaupun harus minum 2 pil pada hari yang sama.
9. Bila lupa minum 2 pil atau lebih sebaiknya minum 2 pil setiap hari sampai
terkejar. Sebaiknya juga menggunakan metode KB lain atau tidak melakukan
hubungan seksual sampai paket pil tersebut habis.
10. Setiap kali pil tidak diminum akan meningkatkan kemungkinan hamil.
11. Bila pasien tidak mendapat 2 atau lebih siklus haid sebaiknya datang ke klinik
untuk memeriksa kehamilan.
12. Bila pasien sering lupa minum pil atau sering putus minum pil, sebaiknya pasien
dianjurkan menggunakan metode kontrasepsi lain.
13. Efektivitas : pil kombinasi 99,9 % efektif jika digunakan secara benar. (4)
Pil Mini
Pil mini kadang-kadang disebut pil masa menyusui.(4) Dosis progestin dalam pil mini lebih rendah daripada pil kombinasi.(4) Dosis progestin yang digunakan adalah 0,5 mg atau kurang.(3) Karena dosisnya kecil maka pil mini diminum setiap hari pada waktu yang sama(5) selama siklus haid bahkan selama haid.(4)
Pil mini kadang-kadang disebut pil masa menyusui.(4) Dosis progestin dalam pil mini lebih rendah daripada pil kombinasi.(4) Dosis progestin yang digunakan adalah 0,5 mg atau kurang.(3) Karena dosisnya kecil maka pil mini diminum setiap hari pada waktu yang sama(5) selama siklus haid bahkan selama haid.(4)
Keuntungan pil mini :
- Sangat efektif apabila digunakan secara benar. (3,4)
- Tidak mempengaruhi air susu ibu. (3,4)
- Nyaman, mudah digunakan. (4)
- Tidak mengganggu hubungan seksual. (4)
- Sangat efektif apabila digunakan secara benar. (3,4)
- Tidak mempengaruhi air susu ibu. (3,4)
- Nyaman, mudah digunakan. (4)
- Tidak mengganggu hubungan seksual. (4)
Kerugian pil mini : (4)
- Mahal
- Menjadi kurang efektif bila menyusui berrkurang.
- “Breaktfrough bleeding” perdarahan bercaak, amenorea dan haid tidak teratur.
- Harus diminum setiap hari (bila lupa minnum maka kemungkinan hamil).
- Gejala khusus : nyeri kepala, perubahan mood, penambahan atau penurunan
berat badan, payudara menegang, nausea, pusing, dermatitis atau jerawat,
hiersutisme (pertumbuhan rambut atau bulu yang berlebihan pada daerah muka)
sangat jarang.
- Bagi wanita yang pernah mengalami kehamiilan ektopik, pil mini tidak menjamin
akan melindungi dari kista ovarium di masa depan.
- Tidak melindungi dari penyakit menular sseksual, HBV, HIV/AIDS.
- Mahal
- Menjadi kurang efektif bila menyusui berrkurang.
- “Breaktfrough bleeding” perdarahan bercaak, amenorea dan haid tidak teratur.
- Harus diminum setiap hari (bila lupa minnum maka kemungkinan hamil).
- Gejala khusus : nyeri kepala, perubahan mood, penambahan atau penurunan
berat badan, payudara menegang, nausea, pusing, dermatitis atau jerawat,
hiersutisme (pertumbuhan rambut atau bulu yang berlebihan pada daerah muka)
sangat jarang.
- Bagi wanita yang pernah mengalami kehamiilan ektopik, pil mini tidak menjamin
akan melindungi dari kista ovarium di masa depan.
- Tidak melindungi dari penyakit menular sseksual, HBV, HIV/AIDS.
Kontraindikasi pil mini :
1. Wanita yang berusia lebih tua dengan perdarahan yang tidak diketahui
penyebabnya.
2.Ada riwayat
kehamilan ektopik. (3)
3. Diketahui atau dicurigai hamil melalui anamnesis, gejala atau tanda kehamilan
positif. (4)
4. Benjolan di payudara atau dicurigai kanker payudara. (4)
5. Gangguan tromboemboli aktif (bekuan di tungkai, paru atau mata). (4)
6. Ikterus, penyakit hati aktif atau tumor hati jinak atau ganas. (4)
Mekanisme kerja pil mini : (4)
1. Mengentalkan lendir serviks sehingga menghambat penetrasi sperma.
2. Mencegah ovulasi (15-40 %).
3. Mengubah motilitas tuba.
4. Perubahan pada endometrium sehingga lebih sulit terjadi implantasi ovum yang
telah dibuahi.
1. Wanita yang berusia lebih tua dengan perdarahan yang tidak diketahui
penyebabnya.
2.
3. Diketahui atau dicurigai hamil melalui anamnesis, gejala atau tanda kehamilan
positif. (4)
4. Benjolan di payudara atau dicurigai kanker payudara. (4)
5. Gangguan tromboemboli aktif (bekuan di tungkai, paru atau mata). (4)
6. Ikterus, penyakit hati aktif atau tumor hati jinak atau ganas. (4)
Mekanisme kerja pil mini : (4)
1. Mengentalkan lendir serviks sehingga menghambat penetrasi sperma.
2. Mencegah ovulasi (15-40 %).
3. Mengubah motilitas tuba.
4. Perubahan pada endometrium sehingga lebih sulit terjadi implantasi ovum yang
telah dibuahi.
Cara minum pil mini : (4)
1. Pil pertama dapat mulai diminum pada hari pertama siklus haid dan metode
perlindungan digunakan pada 7 hari pertama(5) atau 4-6 minggu post partum
walaupun haid belum kembali.
2. Pada pasien yang telah mencapai 9 bulan post partum disarankan agar beralih
ke pil kombinasi karena efektivitas pil mini menurun dengan berkurangnya
menyusui.
3. Ambil pil setiap hari pada saat yang sama (misalnya pada saat makan malam)
sampai habis 1 bungkus.
4. Pil-pil yang terlupakan selama 7 hari pertama :
- Bila lupa minum pil (lupa atau memuntahkan kembali) atau terlambat minum
pil segera diingat dan gunakan metode perlindungan selama 48 jam.
- Bila pasien lupa minum 2 pil, minum 2 pil saat diingat dan gunakan metode
perlindungan sampai akhir bulan.
- Bila pasien mengalami spotting atau perdarahan selama masa interval, tetap
minum pil sesuai jadwal. Perdarahan terjadi biasanya selama bulan-bulan
pertama. Atau bila mengalami nyeri perut hebat, kram atau demam maka
konsul ke dokter.
5. Diberi dorongan untuk menggunakan kondom selain memakai pil mini
- Bila terdapat kemungkinan klien terpapar penyakit menular seksual, termasuk
AIDS.
- Klien lupa minum pil.
- Memakai spermisid bila kondom tidak dapat diterima.
Contoh pil mini : (5)
- Micrinor, NOR-QD, noriday, norod menganddung 0,35 mg noretindron.
- Microval, noregeston, microlut mengandunng 0,03 mg levonogestrol.
- Ourette, noegest mengandung 0,5 mg norgeestrel.
- Exluton mengandung 0,5 mg linestrenol.
- Femulen mengandung 0,5 mg etinodial diassetat
1. Pil pertama dapat mulai diminum pada hari pertama siklus haid dan metode
perlindungan digunakan pada 7 hari pertama(5) atau 4-6 minggu post partum
walaupun haid belum kembali.
2. Pada pasien yang telah mencapai 9 bulan post partum disarankan agar beralih
ke pil kombinasi karena efektivitas pil mini menurun dengan berkurangnya
menyusui.
3. Ambil pil setiap hari pada saat yang sama (misalnya pada saat makan malam)
sampai habis 1 bungkus.
4. Pil-pil yang terlupakan selama 7 hari pertama :
- Bila lupa minum pil (lupa atau memuntahkan kembali) atau terlambat minum
pil segera diingat dan gunakan metode perlindungan selama 48 jam.
- Bila pasien lupa minum 2 pil, minum 2 pil saat diingat dan gunakan metode
perlindungan sampai akhir bulan.
- Bila pasien mengalami spotting atau perdarahan selama masa interval, tetap
minum pil sesuai jadwal. Perdarahan terjadi biasanya selama bulan-bulan
pertama. Atau bila mengalami nyeri perut hebat, kram atau demam maka
konsul ke dokter.
5. Diberi dorongan untuk menggunakan kondom selain memakai pil mini
- Bila terdapat kemungkinan klien terpapar penyakit menular seksual, termasuk
AIDS.
- Klien lupa minum pil.
- Memakai spermisid bila kondom tidak dapat diterima.
Contoh pil mini : (5)
- Micrinor, NOR-QD, noriday, norod menganddung 0,35 mg noretindron.
- Microval, noregeston, microlut mengandunng 0,03 mg levonogestrol.
- Ourette, noegest mengandung 0,5 mg norgeestrel.
- Exluton mengandung 0,5 mg linestrenol.
- Femulen mengandung 0,5 mg etinodial diassetat
SENARAI PRODUk
Arti Istilah
Produk
|
Estrogen
|
Progestin
|
Kategori
|
Mercilon
|
Ethinylestradiol 20 µg
|
Desogestrel
150µg
|
Estrogen dos rendah
|
Brevinor
|
Ethinylestradiol
35µg
|
Norethisterone
500µg
|
Estrogen monofasik dos piawai
|
Gynera
|
Ethinylestradiol
30µg
|
Gestodene
75µg
|
Estrogen monofasik dos piawai
|
Marvelon
|
Ethinyoestradiol
30µg
|
Desogestrel
150µg
|
Estrogen monofasik dos piawai
|
Microgynon
30
|
Ethinylestradiol
30µg
|
Levonorgestrel
150µg
|
Estrogen monofasik dos piawai
|
Minulet
|
Ethinylestradiol
30µg
|
Gestodene
75µg
|
Estrogen monofasik dos piawai
|
Nordette
|
Ethinylestradiol
30µg
|
Levonorgestrel
150µg
|
Estrogen monofasik dos piawai
|
Trinordiol
|
Ethinylestradiol
30µg
|
Levonorgestrel
125µg
|
Estrogen monofasik dos piawai
|
Rigevidon
|
Ethinylestradiol
30µg
|
Levonorgestrel
150µg
|
Estrogen monofasik dos piawai
|
Triquilar
|
Ethinylestradiol
30µg
|
Levonorgestrel
50µg
|
Estrogen monofasik dos piawai
|
Nordiol
|
Ethinylestradiol
50µg
|
Levonorgestrel
250µg
|
Estrogen monofasik dos tinggi
|
Noriday
|
—
|
Norethisterone
350µg
|
Progestin sahaja
|
Postinor
|
—
|
Levonorgestrel
|
Kontraseptif Postkoital
|
Pil trifasik
Pil trifasik memberikan pengawalan
kitar haid yang lebih stabil . Biasanya pil jenis ini diberikan kepada wanita
yang mengalami masalah breakthrough bleeding walaupun dengan penggunaan pil
kombinasi monofasik jenis gestodene-based .
Mini-pil (POP )
Wanita yang masih menyusu perlu
mengambil POP kerana penggunaan COC akan mengurangkan kualiti serta kuantiti
susu ibu . Walau bagaimanapun, POP adalah kurang efektif jika berbanding dengan
COC . Sebenarnya bagi ibu yang masih menyusu , susu ibu tersebut mempunyai
pengawalan terhadap kehamilan dan ini akan menambahkan pengawalan kehamilan POP
. Selain ibu yang masih menyusu , POP juga disarankan kepada wanita yang :kuat
merokokDiabetis mellitus, Umur > 35
kerana ia mempunyai risiko kardiovaskular yang rendah Menunjukkan intolerans
dengan COC
Terdapat satu metode kontrasepsi yang
dapat mencegah kehamilan post koitus yang disebut sebagai “Kontrasepsi Darurat,
Postcoital atau Emergency Contraception”. Tentu akan lebih baik jika
menggunakan kontrasepsi sebelum koitus seperti pil, kondom, suntikan KB, IUD
dll karena efektivitasnya akan jauh lebih tinggi .
“Kontrasepsi Darurat, Postcoital atau
Emergency Contraception” adalah metode kontrasepsi yang digunakan untuk
mencegah terjadinya kehamilan yang tidak diinginkan setelah terjadi koitus
tanpa alat kontrasepsi atau koitus setelah kegagalan suatu metode kontrasepsi.
Terdapat beberapa metode “Kontrasepsi Darurat” yang biasa dgunakan di dunia
medis:
Estrogen dan progestin
“Metode Yuzpe”; merupakan metode oral
yang banyak dipakai sebagai “Kontrasepsi Darurat”. Metode ini dipakai oeh FDA
sejak 1998 dengan mengeluarkan emergency contraceptive kit yang terdiri dari 4
tablet kontrasepsi oral yang masing-masing mengandung 50 ug ethinyl estradiol
dan 0.25 mg levonorgestrel. Dua pil diminum paling lambat 72 jam setelah koitus
dan diikuti 2 pil lagi setelah 12 jam nya. Efektivitas metode ini akan menurun
jika diminum setelah 72 jam post koitus. Dan untuk meningkatkan efektivitasnya
dapat disertai dengan meminum steroid oral. Mekanisme kerja; menghambat
ovulasi, merubah endometrium, penetrasi sperma, dan motilitas tuba. Metode ini
dapat menurunkan angka resiko kehamilan sebesar 75%. Efek samping yang umum
ditemukan adalah mual (50%) dan muntah(20%) yang dapat diatasi dengan meminum
obat antiemetik (antimuntah).
“Metode Ovrette”; metode ini hanya
menggunakan progestin saja sehingga dapat mengurangi efek mual dan muntah yang
biasanya ditimbulkan dari metode kombinasi estrogen dan progestin. 20 buah pil
yang masing-masing mengandung 0,75 levonorgestrel diminum paling lambat 72 jam
setelah koitus diikuti dengan 20 pil yang sama 12 jamnya.
Intrauterine devices (IUD); pemasangan
IUD ini paling lambat 5 hari setelah koitus dan memiliki efektivitas yang
tinggi dimana angka kegagalannya berdasarkan penelitian Trussell and Stewart
(1998) sebesar 1%.
Mifepristone (RU 486) dan Epostane;
metode ini dapat mencegah kehamilan dengan mengambat produksi progesterone dan
menghambat terjadinya implantasi. Mifepristone efektive sampai dengan 17 hari
post koitus.
Failure; setiap metode kontrasepsi
darurat memiliki kemungkinan untuk mengalami kegagalan. Ini dapat dikurangi
dengan metode kontrasepsi lain seperti kondom digunakan sampai menstruasi yang
akan datang. Dan yang perlu diingat bahwa pemberian estrogen sebelum ovulasi
akan dapat merangsang terjadinya ovulasi. Dan jika menstruasi sudah terlambat 3
minggu dari perkiraan sebelumnya kemungkinan sudah terjadi kehamilan dan metode
ini tidak dapat digunakan.
Pil Khusus Pencegah Kehamilan/PKPK
(Emergency Contraceptive Pills/ECPs)
(Emergency Contraceptive Pills/ECPs)
Arti Istilah
Sebagaimana halnya dengan istilah kontrasepsi darurat,
sampai saat ini belum ada kesepakatan istilah dalam bahasa Indonesia untuk Emergency
Contraceptive Pills. Kebanyakan
istilah yang dipakai adalah Pil Khusus Pencegah Kehamilan/PKPK. Beberapa alternatif istilah adalah pil
darurat, pil pasca senggama, pil 72 (karena diminum maksimal dalam waktu 72 jam
setelah hubungan seksual tanpa perlindungan), dsb. Dalam istilah kedokteran, dulu pil ini
dikenal sebagai “morning after pills”.
Istilah “morning after pills” ini sekarang dirasakan tidak tepat karena
tidak menunjukkan waktu pemakaian yang tepat dari metode ini yang dapat dipakai
sampai maksimal 72 jam setelah hubungan seksual yang tidak terlindungi. Selain itu istilah ini juga tidak mencakup
pesan penting dari metode ini yaitu bahwa metode ini hanya dipakai untuk
keadaan ‘darurat’ dan tidak dimaksudkan untuk pemakaian rutin/reguler. Oleh karena itu istilah yang dipakai dalam
bahasa Inggris sekarang adalah “Emergency Contraceptive Pills”. Yang dimaksud dengan metode ini adalah
berbagai metode hormonal yang dapat dipakai untuk mencegah kehamilan setelah
terjadinya hubungan seksual tanpa perlindungan.
No comments