Proses Pembuatan Bioetanol ubi kayu skala kerakyatan atau skala rumahan
Pembuatan bioetanol juga dapat dilakukan pada
skala rumahan. Dengan memanfaatkan ubi kayu segar berkadar pati 28%,
ditargetkan akan diperoleh 7 liter bioetanol. Langkah-langkah pembuatan
bioetanol skala rumahan adalah sebagai berikut.
-
Kupas
Kasar ubi kayu segar sebanyak 50 Kg. Cuci dan giling dengan mesin penggiling
listrik, mesin bensin, ataupun diesel.
-
Saring
hasil penggilingan untuk memperoleh bubur ubi kayu.
-
Masukkan
bubur ubi kayu ke dalam drum yang terbuka penuh bagian atasnya.
-
Tambahkan
air 40 – 50 liter dan aduk sambil dipanasi menggunakan kompor minyak tanah,
gas, ataupun tungku batu bara dan limbah pertanian, baik yang dibakar langsung,
seperti batok kelapa, cangkang, sabut, ranting – ranting kayu, maupun limbah
pertanian dan peternakan yang diubah menjadi biogas.
-
Tambahkan
1,5 ml enzim alfa – amylase (dapat dibeli di toko kimia khusus). Panaskan
selama 30 – 60 menit pada suhu sekitar 900 C.
-
Dinginkan
hingga suhu menjadi 55 - 600
C. Gunakan alat penukar panas untuk mempercepat proses pendinginan (heat exchanger).
-
Tambahkan
0,9 ml enzim gluko-amilase.
-
Jaga
temperatur pada kisaran 55 – 600 C selama 3 jam, lalu dinginkan
hingga suhu di bawah 350 C. Gunakan alat penukar panas untuk
mempercepat proses pendinginan.
-
Tanbahkan
1 g ragi roti (dapat dibeli di toko bahan – bahan kue), urea 65 g, dan NPK 14
g. Biarkan selama 72 jam dalam keadaan
tertutup, tetapi tidak rapat agar gas karbon dioksida yang terbentuk bisa
keluar. Fermentasi yang berhasil ditandai dari aroma sepeti tape, suara
gelembung gas yang naik ke atas, dan keasaman (pH) di atas 4.
-
Pindahkan
cairan yang mengandung 7 -9 % bioetanol itu ke dalam drum lain yang didesain
sebagai penguap (evaporator).
-
Masak
menggunakan kompor minyak tanah, gas, tungku, briket batu bara, arang tau bahan
bakar lain, hingga keluar uapnya menuju alat distilasi. Hal ini terindikasi
melalui rambatan panas dalam pipa menuju alat distilasi dan kenaikan temperatur
pada termometer. Nyalakan aliran air kondensor pengembun uap bioetanol.
-
Tahan
temperatur bagian atas kolom distilasi
pada suhu 790C ketika cairan bioetanol mulai keluar. Kontrol
temperatur dapat dilakukan dengan dua cara, yakni mengatur aliran air refluks
dalam alat distilasi dan /atau mengatur api kompor.
-
Keluarkan
limbah melalui kran bawah drum, melewati saringan yang akan menahan limbah
padat dan meloloskan limbah cair.
No comments