Breaking News

Teori nutfah fermentasi

        Pada zaman dahulu, orang memperbaiki mutu produk-produk fermentasinya dengan cara mencoba-coba, tanpa menyadari bahwa mutu sesungguhnya bergantung kepada penyediaan atau perbaikan kondisi bagi pertumbuhan mikroorganisme pelaku fermentasi tersebut. Barulah setelah Pasteur menelaah peranan mikroorganisme dalam proses fermentasi pada pembuatan anggur maka orang menjadi mengerti bahwa mikroorganisme itulah yang menyebabkan terjadinya fermentasi.
            Pada tahun 1850-an Psteur menaruh perhatian pada pembuatan minuman anggur, yang merupakan industri utama di Perancis. Ia setelah membuktikan ketidak benaran geneasi spontan, jadi memastikan  bahwa mikroorganisme merupakan penyebab fermentasi. Setelah  memeriksa banyak kelompok minuman anggur, maka dia menemukan berbagai mikroba. Pada tong-tong fermentasi yang baik ternyata macam mikroba tertentu lebih menonjol, pada tong-tong  fermentasi yang jelek ditemukan macam lain pula. Pasteur menetapkan bahwa dengan seleksi yang tepat terhadap mikroba yang bersangkutan, maka dapat dipastikan bahwa akan diperoleh hasil yang baik dan konsisten. Untuk mencapai hal ini, maka microbe yang sudah ada dalam sari buah harus dihilangkan dan fermentasi yang baru dimulai dengan biakan, yeitu suatu pertumbuhan mikroorganisme yang diambil dari tong anggur yang dinilai baik. Pasteur menyarankan agar menghilangkan tipe-tipe mikroba yang tidak diinginkan itu dengan pemanasan, tang tidak sampai mersak aroma sari buah tetapi cukup tinggi untuk membunuh mikroba. Ia mendapai bahwa perlakuan dengan suhu 62.80C selama setengah jam cukuplah untuk mencapai hal tersebut. Kini proses tersebut dinamakan pasteurisasi, digunakan secara meluas pada industri fermentasi. Tetapi yang paling dikenal adalah dimanfaatkan di industri hasil susu, untuk membunuh jasad-jasad renik penyebab penyakit yang terdapat dalam susu dan produk-produk susu.

No comments