Breaking News

Unsur Penyusun Ekosistem

Seperti telah dijelaskan sebelumnya bahwa di dalam ekosistem terdapat anasir biotik yang berujud makhluk hidup yang dibedakan menjadi makhluk yang autotrof dan heterotrof. Makhluk autotrof yang disebut juga sebagai produsen ialah makhluk tumbuhan hijau yang mampu menghasilkan bahan makanan berupa bahan organik dari bahan anorganik sederhana, oleh pertolongan sinar matahari. Peristiwa ini disebut juga fotosintesis. Sekarang yang tergolong ke dalam makhluk autotrof adalah juga makhluk yang yang mampu melaksanakan kemosintesis.

Makhluk heterotrof yang juga disebut konsumen, dan dibedakan menjadi makrokonsumen  serat mikrokonsumen. Makrokonsumen disebut juga makhluk fagotrof dan umumnya adalah hewan yang makan makhluk lain atau butiran-butiran bahan organik, misalnya sebagai contoh anatara lain sapi, kuda, anjing, harimau, gajah, ikan, burung, ular, cumi-cumi, kepiting dan lain sebagainya. 

Mikrokonsumen yang juga disebut pengurai atau makhluk heteretrof yang osmotrof, disebut juga sebagai saprotrof. Pengurai ini teruatama adalah bakteria dan fungi yang memperoleh energi dengan cara menguraikan jaringan mati atau dengan mengabsorpsi bahan organik terlarut yang terekstrak dari tumbuhan atau makhluk lain.

Antara komunitas dan lingkungannya selalu terjadi interaksi. Interaksi ini menciptakan kesatuan ekologi yang disebut ekosistem. Komponen penyusun ekosistem adalah produsen (tumbuhan hijau), konsumen (herbivora, karnivora, dan omnivora), dan dekomposer/pengurai (mikroorganisme).

Faktor Abiotik
Faktor abiotik adalah faktor tak hidup yang meliputi faktor fisik dan kimia. Faktor fisik utama yang mempengaruhi ekosistem adalah sebagai berikut.
a. Suhu
Suhu berpengaruh terhadap ekosistem karena suhu merupakan syarat yang diperlukan organisme untuk hidup. Ada jenis-jenis organisme yang hanya dapat hidup pada kisaran suhu tertentu.
b. Sinar matahari
Sinar matahari mempengaruhi ekosistem secara global karena matahari menentukan suhu. Sinar matahari juga merupakan unsur vital yang dibutuhkan oleh tumbuhan sebagai produsen untuk berfotosintesis.

c. Air
Air berpengaruh terhadap ekosistem karena air dibutuhkan untuk kelangsungan hidup organisme. Bagi tumbuhan, air diperlukan dalam pertumbuhan, perkecambahan, dan penyebaran biji; bagi hewan dan manusia, air diperlukan sebagai air minum dan sarana hidup lain, misalnya transportasi bagi manusia, dan tempat hidup bagi ikan. Bagi unsur abiotik lain, misalnya tanah dan batuan, air diperlukan sebagai pelarut dan pelapuk.

d. Tanah
Tanah merupakan tempat hidup bagi organisme. Jenis tanah yang berbeda menyebabkan organisme yang hidup didalamnya juga berbeda. Tanah juga menyediakan unsur-unsur penting bagi pertumbuhan organisme, terutama tumbuhan.

e. Ketinggian
Ketinggian tempat menentukan jenis organisme yang hidup di tempat tersebut, karena ketinggian yang berbeda akan menghasilkan kondisi fisik dan kimia yang berbeda.

f. Angin
Angin selain berperan dalam menentukan kelembapan juga berperan dalam penyebaran biji tumbuhan tertentu.

g. Garis lintang
Garis lintang yang berbeda menunjukkan kondisi lingkungan yang berbeda pula. Garis lintang secara tak langsung menyebabkan perbedaan distribusi organisme di permukaan bumi. Ada organisme yang mampu hidup pada garis lintang tertentu saja.

No comments