Aplikasi Konsep Ekologi Hewan
Dalam
perkembangannya ekologi telah mengalami diversivikasi dengan lahirnya
cabang-cabang ilmu ekologi lainnya yang lebih spesifik, dengan materi yang
terbatas, khusus dan mendalam yang didasarkan atas kelompok organisme,
misalnya; Ekologi Tumbuhan, Ekologi hewan, Ekologi Parasit, Ekologi Gulma,
Ekologi Serangga, ekologi Burung dan lainnya.
Ekologi
Hewan, bahasannya memerlukan pemahaman mengenai aspek-aspek biologi lainnya
juga menyangkut matematika dan statistika. Sebenarnya konsep, asas ataupun
generalisasi dalam ekologi hewan telah banyak memberikan nilai-nilai terapan
yang cukup dalam kehidupan manusia sehari-hari, terutama dalam bidang-bidang
pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, kesehata dan pengolahan maupun
konservasi satwa liar. Penerapan ekologi makin penting dengan semakin
diperlukannya upaya-upaya manusia dalam memelihara ketersediaan sumberdaya
serta kualitas lingkungan hidup yang berkesinambungan.
Dalam
bidang pertanian, perkebunan dan peternakan, konsep kisaran toleransi dan
faktor pembatas serta dalam masalah pengendalian populasi hama dan penyakit (Biological Control).
Dengan konsep ekologi hewan juga telah melandasi penggunaan berbagai species
hewan tertentu sebagai species indicator yang menunjukkan terjadinya perubahan
kondisi lingkungan, sudah tercemar atau belum. Konsep lain dalam bidang
pertanian dan kesehatan adalah hubungan predator mangsa dan parasitoid inang.
Dalam upaya meningkatkan hasil produk ikan maupun ternak, pengelolaan satwa
liar baik yang bersifat insitu (pemeliharaan di habitat aslinya) maupun exsitu
(pemeliharaan di lingkungan buatan) seluruhnya berazaskan dan berlandaskan
efisiensi ekologi dan azas-azas ekologi.
No comments