Sasaran dan Ruang Lingkup Ekologi Hewan
Sasaran utama ekologi hewan adalah pemahaman mengenai aspek-aspek dasar
yang melandasi kinerja hewan-hewan sebagai individu, populasi, komunitas dan
ekosistem yang ditempatinya, meliputi pengenalan pola proses interaksi serta
faktor-faktor penting yang menyebabkan keberhasilan maupun ketidakberhasilan
organisme-organisme dan ekosistem-ekosistem itu dalam mempertahankan
keberadaannya. Berbagai faktor dan proses ini merupakan informasi yang dapat
dijadikan dasar dalam menyusun permodelan, peramalan dan penerapannya bagi
kepentingan manusia, seperti; habitat, distribusi dan kelimpahannya, makanannya,
perilaku (behavior) dan lain-lain.
Setelah mempelajari dan memahami hal-hal tersebut, maka pengetahuan ini
dapat kita manfaatkan untuk misalnya, memprediksi kelimpahannya dan
menganalisis keadaannya serta peranannya dalam ekosistem, menjaga kelestariannya
serta kegiatan lainnya yang menyangkut keberadaan hewan tersebut. Sebagai
contoh, kita mempelajari salah satu jenis hewan mulai dari habitatnya di alam,
distribusi dan kelimpahannya, makanannya, prilakunya, dan lain-lain. Setelah
semua dipahami dengan pengamatan dan penelitian yang cermat dan teliti, maka
pengetahuan itu dapat kita manfaatkan misalnya dalam menjaga kelestariannya di
alam dengan menjaga keutuhan lingkungan, habitat alaminya,memprediksi
kelimpahan populasinya kelak, menganalisis perannya dalam ekosistem,
membudidayakannya serta kegiatan lainnya dengan mengoptimalkan kondisi
lingkungannya menyerupai habitat aslinya.
Adapun ruang lingkup ekologi hewan dapat dibagi dalam 2 bagian, yaitu; Synekologidan Autekologi.
Synekologi adalah materi bahasan
dalam kajian atau penelitiannya ialah komunitas dengan berbagai interaksi antar
populasi yang terjadi dalam komunitas tersebut. Contohnya; mempelajari atau
meneliti tentang distribusi dan kelimpahan jenis ikan tertentu di daerah pasang
surut. Autekologi adalah kajian atau
penelitian tentang species, yaitu
mengenai aspek-aspek ekologi dari individu-individu atau populasi suatu
species hewan. Contohnya adalah meneliti atau mempelajari tentang seluk beluk
kehidupan lalat buah (Drosophila
sp.), mulai dari habitat, makanan, fekunditas, reproduksi, perilaku, respond an
lain-lain.
Menurut Ibkar-Kramadibrata (1992) dan Sucipta (1993), secara garis besar
pokok bahasan dalam ekologi hewan mencakup hal berikut ini;
a. Masalah distribusi dan kelimpahan populasi hewan
secara local dan regional, mulai tingkat relung ekologi, microhabitat dan
habitat, komunitas sampai biogeografi atau penyebaran hewan di muka bumi.
b. Masalah pengaturan fisiologis, respon serta
adaptasi structural maupun perilaku terhadap perubahan lingkungan.
c. Perilaku dan aktivitas hewan dalam habitatnya.
d. Perubahan-perubahan secara berkala (harian,
musiman, tahunan dsb) dari kehadiran, aktivitas dan kelimpahan populasi hewan.
e. Dinamika pop[ulasi dan komunitas serta pola
interaksi-interaksi hewan dalam populasi dan komunitas.
f.
Pemisahan-pemisahan relung ekologi, species dan ekologi evolusioner.
g. Masalah
produktivitas sekunder dan ekoenergetika.
h. Ekologi
sistem dan permodelan.
Dengan demikian ruang lingkup
Ekologi Hewan meliputi obyek kajian individu/organisme, populasi, komunitas
sampai ekosistem tentang distribusi dan kelimpahan, adaptasi dan perilaku,
habitat dan relung, produktivitas sekunder, sistem dan permodelan ekologi.
No comments