Tanah sebagai reaktor
Tanah merupakan suatu sistem. beragam, terdiri atas komponen komponen (1) mineral (2) organik, (3) air, dan (4) udara. Komponen mineral berupa. fragmen batuan, mineral primer dan sekunder, serta bahan amorf. Komponen organik terdiri atas, akar tumbuhan, flora dan fauna penghuni tanah, sisa tumbuhan utuh dan lapuk, serta bahan humik. Air mengandung berbagai zat terlarut dan tersuspensi. Udara, tersusun atas uap air, gas‑gas atmosfer, dan gas‑gas hasil reaksi tanah. Bahan mineral dan organik membentuk kerangka padat tanah. Air dan udara berada dalam. pori tanah. Sebagian air terjerap di permukaan zarah mineral dan organik tanah.
Reaksi yang berlangsung dalam tanah dan antara tanah dan atmosfer adalah reaksi antarmuka berupa pertukaran bahan dan energi. Zarah lempung dan humik mempunyai permukaan jenis (luas permukaan tiap satuan berat atau volum) dan muatan listrik total besar, jauh lebih besar daripada bahan padat penyusun tanah yang lain. Maka lempung dan bahan humik menjadi pusat segala kegiatan proses yang berlangsung dalam tanah.
Tanah yang kaya lempung dan bahan humik sangat reaktif menyangkut pelarutan, hidrolisis dan reaksi reaksi sorbsi‑desorpsi, agregasi‑dispersi dan hidratasi ‑ dehidratasi. Tanah merupakan suatu sistem terbuka dalam arti antara tanah dan lingkungannya berlangsung proses pertukaran bahan dan energi sinambung. Proses pertukaran ini memelihara kesinambungan interaksi antar komponen tanah dan kelangsungan segala reaksi tanah. Tanah, tumbuhan dan atmosfer membentuk suatu persinambung (continuum) yang menjadi wahana, daur hidrologi dan unsur. Daur karbon merupakan proses terpenting berkenaan dengan lingkungan : C02 atmosfer ‑ fotosintesis oleh tumbuhan ‑ bahan organik tegakan ‑ bahan organik tanah ‑ dekomposisi dalam tanah C02 kembali ke atmosfer. Tanah menentukan pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan, berarti berpengaruh atas kegiatan fotosintesis yang mengambil. C02 dari atmosfer dan pembentukan biomassa tegakan yang menyimpan C. Tanah berkemampuan menyimpan C dalam bentuk bahan organik tanah, dan berpengaruh atas laju dekomposisi bahan organik tanah. Dengan demikian tanah berperan sangat penting dalam mengendalikan pemanasan global. Gambar 2 memperlihatkan tanah sebagai sistem terbuka (Buol, dkk, 1980).
No comments