Tanah sebagai ekosistem
Tanah bukan semata‑mata benda mati. Tanah mengandung suatu bentuk kehidupan khas berupa flora dan fauna, sehingga tanah memiliki ciri‑ciri tertentu sebagai benda hidup. Oleh karena tanah tersusun atas komponen abiotik dan biotik dalam asosiasi salingtindak yang melangsungkan daur salingtukar bahan maka tanah pada hakekatnya merupakan suatu ekosistem. Keseluruhan masyarakat hidup tanah dinamakan edafon. Edafon merupakan bagian bahan organik tanah. Kandungan edafon dalam bahan organik tanah berentangan 1 ‑ 10% berat bahan kering. Meskipun merupakan bagian kecil dari tanah, namun dalam proses tanah edafon berperan sangat besar, khususnya dalam pelapukan mineral, dekomposisi bahan organik pembentukan bahan humik, kompleks organomineral dan struktur tanah, serta pendauran energi dan unsur‑unsur C, N, P, S, Fe dan Mn.
Tanah menyediakan kebutuhan hidup edafon akan C berupa bahan organik atau C02, energi berupa bahan organik, bahan mineral, hara berupa bahan organik dan bahan mineral, air, dan oksigen. Tanah juga berfungsi melindungi hidup edafon dengan jalan membatasi koncahan (fluctuation) suhu dan kelembaban. Edafon biasa hidup berasosiasi dengan tumbuhan secara sinergistik lewat akar. Maka edafon lebih banyak ditemukan dalam risosfer. Akar mengeluarkan C02, 02 dan eksudat berupa zat‑zat organik sederhana. C02 membuat larutan tanah menjadi agak masam Yang melancarkan pelarutan hara dari rombakan batuan dan mineral. C02 diperlukan oleh bakteri otorof sebagai sumber C dan energi. 02 diperlukan oleh flora tanah aerob dan fauna tanah. Eksudat akar berguna bagi flora tanah heterotrof sebagai sumber C, N, dan energi. Akar tumbuhan mengalihkan banyak bahan organik ke tanah berupa bahan sayatan akar sewaktu akar tumbuhan menembus tanah, dan berupa lendir akar yaitu bahan granuler dan serabut halus serupa agar‑ agar yang menutupi permukaan akar. Bahan‑bahan organik ini siap dirombak oleh mikro‑organisme risosfer. Risosfer merupakan suatu ekosistem khas dan berbedajelas dengan ekosistem di luamya.
Tanpa proses organik berbagai daur bahan dan energi akan terhenti dan semua makhluk hidup, termasuk manusia, akan kehilangan penopang kehidupan mereka. Proses‑proses hidup memegang peranan penting dalam pembekalan haru bagi kehidupan berikut. Lebih daripada 98% N, 60 ‑ 95% S dan 25 ‑ 60% P dalim tanah berada dalam bentuk senyawa organik (Schroeder,1984).
No comments