Breaking News

PENGARUH EKSTRAK MENGKUDU TERHADAP KADAR MDA DARAH


Diabetes Melitus (DM) yang tidak terkontrol dengan baik dapat menyebabkan terjadinya stres oksidatif. Stres oksidatif adalah keadaan dimana produksi radikal bebas melebihi kemampuan antioksidan dalam tubuh untuk meredamnya. Produksi radikal bebas yang berlebihan menyebabkan kerusakan oksidatif yang dapat terjadi pada lipid, protein dan DNA. Untuk mengantisipasi efek radikal bebas pada DM dan kemungkinan terjadinya komplikasi, maka diperlukan tambahan antioksidan eksogen. Salah satu tanaman yang mengandung bahan aktif antioksidan adalah mengkudu (Morinda citrifolia linn). Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh pemberian ekstrak mengkudu terhadap kadar MDA darah dan aktivitas katalase tikus yang menderita diabetes melitus akibat pemberian aloksan.
Penelitian eksperimental ini menggunakan 12 ekor tikus putih dengan berat badan 200-250 gram yang dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu kelompok kontrol negatif (hanya diberi makan dan minum), kelompok kontrol positif (makan dan minum,serta diinduksi aloksan), kelompok perlakuan (makan dan minum, diinduksi aloksan, dan diberi ekstrak mengkudu (500 mg/kg BB/hari) selama 12 hari. Data yang diperoleh dianalisa secara statistik dengan uji Anova dengan derajat kepercayaan 95 %.
Hasil penelitian menunjukkan rata-rata kadar MDA darah kelompok kontrol negatif (4,261±0,427 nmol/ml), kelompok kontrol positif (5,605±0,391 nmol/ml), kelompok perlakuan (4,261±0,427 nmol/ml) dan rata-rata aktivitas katalase kelompok kontrol negatif (6,580±0,277 unit/mg), kelompok kontrol positif (4,954±0,485 unit/mg), kelompok perlakuan (6,314±0,651 unit/mg). Hasil penelitian tersebut menunjukkan  adanya perbedaan yang bermakna pada rata-rata kadar MDA darah dan aktivitas katalase tikus pada ketiga kelompok penelitian (p<0,05), sehingga dapat disimpulkan bahwa pemberian ekstrak mengkudu berpengaruh terhadap kadar MDA darah dan aktivitas katalase tikus DM yang diinduksi aloksan.

No comments