Fraksinasi Sel
Nukleus
Nukleus (inti), yang biasanya adalah komponen sel terorganisasi tunggal paling besar, dapat dilihat sebagai sebuah struktur bulat atau oval tersendiri, biasanya terletak dekat dengan bagian tengah sel. Nukleus dikelilingi oleh suatu membran berlapis ganda, yang memisahkannya dari bagian-bagian sel lain. Di dalam nukleus terdapat materi genetik sel, asam deoksiribonukleat (DNA) yang memiliki dua fungsi penting. Pertama, DNA memberikan kode atau ”instruksi” untuk mengarahkan sintesis berbagai protein struktural dan enzimatik spesifik di dalam sel. Dengan mengarahkan jenis dan jumlah berbagai enzim dan protein lain yang diproduksi, nukleus secara tidak langsung mengatur sebagian besar aktivitas sel dan berfungsi sebagai pusat kontrol sel. Kedua, DNA berfungsi sebagai cetak biru genetik selama replikasi sel untuk memastikan bahwa sel menghasilkan sel anak persis seperti induknya, sehingga dapat terus dihasilkan jenis sel yang identik di dalam tubuh.
Mitokondria
Mitokondria adalah organel energi atau ”pembangkit tenaga” sel; organel ini mengambil energi dari zat-zat gizi dalam makanan dan mengubahnya menjadi suatu bentuk yang dapat digunakan untuk menjalankan aktivitas sel. Jumlah mitokondria per sel sangat bervariasi, bergantung pada kebutuhan energi tiap-tiap jenis sel. Sebuah sel mungkin mengandung hanya seratus atau bahkan beberapa ribu mitokondria. Pada beberapa jenis sel, mitokondria terkemas kompak di bagian-bagian sel yang paling banyak menggunakan energi. Sebagai contoh, mitokondria terkemas di antara unit-unit kontraktil di sel-sel otot jantung.
Mitokondria adalah struktur berbentuk batang atau oval yang besarnya seukuran dengan bakteri. Di bawah mikroskop, mitokondria sering tampak seperti bakteri batang. Pada kenyataannya, banyak bukti yang mengisyaratkan bahwa mitokondria adalah turunan bakteri yang menginvasi dan ditelan oleh sel primitif pada awal sejarah evolusi. Secara umum dipercaya bahwa hal itu berawal dari suatu hubungan simbiotik dengan bakteri yang kemudian berkembang, akhirnya menjadi organel permanen.
Walaupun tidak tampak pada sajian rutin H.E (Hematoksilin dan eosin), mitokondria dapat terlihat dengan pulasan hematoksilin besi dan pulasan ”Janus Green”. Mereka terlihat sebagai badan mirip benang atau sebagai batang, bulatan, bangunan lonjong, yang bergerak, berubah bentuk dan besarnya, membelah dan menyatu.
Setiap mitokondria dibungkus oleh sebuah membran berlapis dua yang disebut krista. Krista menonjol ke rongga bagian dalam yang terisi oleh laurtan mirip gel yang dikenal sebagai matriks. Krista-krista ini mengandung protein penting yang akhirnya berperan dalam mengubah sebagian besar energi yang terkandung dalam makanan menjadi suatu bentuk yang dapat digunakan ( protein transportasi elektron). Banyaknya lipatan-lipatan membran bagian dalam ini sangat memperluas permukaan daerah yang dapat ditempati oleh protein-protein penting tersebut. Matriks terdiri dari campuran pekat ratusan enzim yang berbeda yang penting untuk mempersiapkan molekul-molekul nutrien untuk pengambilan akhir energi yang dapat digunakan oleh protein-protein di krista.
No comments