Isolasi DNA
Pada
praktikum isolasi DNA, dilakukan isolasi terhadap tanaman strawberry. Isolasi
DNA ini dilakukan melalui beberapa tahap. Tahap pertama yang dilakukan yaitu mengisolasi jaringan yang ingin
digunakan dengan mengambil beberapa bagian dagiang buah strawberry yang
dihancurkan didalam tabung. Tahap
selanjutnya yaitu melisiskan dinding dan membran sel dengan larutan pelisis,
yaitu menggunakan larutan buffer ekstraksi.
Untuk mengisolasi jaringan buah
strawberry, maka jaringan
tanaman tersebut yang masih memiliki komponen-komponen lengkap
perlu dipisahkan satu dengan lainnya sehingga yang tersisa hanya sel darah putih.
Karena itu ke dalam tabung diberikan larutan pelisis sel yaitu buffer
ekstraksi seperti yang dipaparkan di atas yang merupakan larutan hipotonis. Karena larutan tersebut hipotonis, maka
akan terjadi hemolisis. Larutan pelisis sel terdiri atas EDTA (ethylenediamine
tetraacetic acid) yang akan membentuk kompleks (chelate) dengan ion
logam, seperti Mg2+ yang merupakan kofaktor DNAse. Selain itu dalam
larutan tersebut juga terdapat larutan NaCL yang berfungsi untuk menstabilkan
larutan sehingga mempercepat reaksi-raksi yang akan terjadi pada tahapan
berikutnya.
Untuk melisiskan membran sel dan membran
nukleus sel tanaman yang
terisolasi tadi, diberikan pula larutan SDS (Sodium Dodecyl Sulfate) yang berfungsi untuk merusak lipid
pada membran sel sehingga leukosit hancur. Pada saat proses destruksi
jaringan tanaman dapat menyebabkan degradasi pada DNA dengan adanya aktivitas
enzim endonuklease, karena itu digunakan buffer ekstraksi yang mengandung senyawa
Tris, EDTA, CTAB, potassium asetat, dan SDS. Senyawa CTAB dan SDS merupakan
detergen, yang dapat melisis dinding sel dan mendenaturasi protein. Selain itu
CTAB dan EDTA adalah senyawa inhibitor yang dapat menghambat aktivitas enzim
nuclease. Kemudian sampel tersebut dihomogenkan dengan menggunakan vortekx.
Setelah dihomogenkan warna larutan berubah menjadi merah.
Sampel
yang telah homogen kemudian diinkubasikan, setelah itu diberi larutan Potassium
asetat dan dihomogenkan, setelah homogeny sampel disimpan dalam wadah berisi
es. Potassium asetat adalah senyawa yang berikatan dengan debris sel dan
protein sehingga membentuk senyawa kompleks dengan CTAB-potassium
aesta-protein- debris sel. Setelah itu sampel disentrifuga pada kecepatan
14.000 rpm selam 10 menit.
Setelah
sampel disentrifuga terbentuk 2 lapisan, fasa atas berupa larutan ekstrak dan
berwarna bening, sedangkan fasa bawah berupa endapan yang berwarna merah. Fasa atas yang kemudian diambil untuk
digunkan pada tahap selanjutnya. Tahap ini disebut juga dengan tahap
purifikasi. Tahap ini bertujuan
untuk membersihkan sel tanaman dari zat-zat lainnya.
Kemudian,
pada tahap berikutnya digunakan klorofom: isoamil alcohol (24:1) yang berperan
untuk mendenaturasi protein yang masih menempel pada kromosom, sedangkan untuk
mempresipitasi asam nukleat digunakan alkohol 100%. Pemberian alkohol bertujuan untuk membersihkan DNA dari
pengotor-pengotornya. DNA dalam alcohol akan terpresipitasi (menggumpal)
sedangkan DNA dalam air akan larut, tetapi protein tidak dapat larut dalam air.
Tahap tersebut merupakan terakhir, disebut juga tahap
presipitasi presipitasi bertujuan
untuk mengendapkan protein histon, sehingga untai-untai DNA tidak lagi
menggulung (coiling) dan berikatan dengan protein histon, yang menyebabkan DNA
menjadi terlihat. Hal tersebut dapat terlihat dengan adanya
benang-benang endapan DNA pada dasar tabung.
Pembahasan Elektroforesis
Pada
praktikum elektroforesis kali ini digunakan gel agarose karena dengan
menggunakan gel agarose teknik yang digunakanpun cukup sederhana, mudah
penanganannya dan sederhana, selain itu gel agarose mempunyai kemampuan
pemisahan dengan range yang cukup luas yaitu mulai 70 pb (pasangan basa) sampai
800.000pb.
Selainitu penggunaan gel agarose
juga mempunyai keuntungan, dimana lokasi dari DNA dalam gel dapat diamati
secara insitu dengan menggunakan Etidium Bromida sebagai pewarna. Etidium
bromide nantinya akan berinteraksi dengan basa dari molekuk DNA dan memberikan
warna orange Floresance dibawah lampu UV.
Hasil penyinaran dibawah lampu UV
dapat dilihat berupa potongan pita-pita DNA, yang mempunyai
fragmen-fragmen.Gambar pada hasil pengamatan kami ditemukan salah satunya
potongan fragmen pita DNA yang banyak terurai dan kurang sempurna karena
pengaruh konsentrasi agarose yang menyebabkan DNA bermigrasi,sehingga
fragmen-fragmennya lebih besar.
No comments