Isolasi DNA genom
Sampel
DNA yang digunakan berasal dari sirip ekor ikan yang terlebih dahulu
dibersihkan dengan larutan alkohol 95 % dan sirip dipotong kecil-kecil
menggunakan gunting steril dalam petridish. Potongan sirip dimasukkan ke dalam
tabung eppendor 1,5 ml yang telah diisi larutan CTAB 400 ml (yang sebelumnya telah
dipanaskan dalam waterbath suhu 65 0C
dan diberi merkaptoetanol 100 ml,
kemudian digerus dengan sumpit plastik sampai lembut. CTAB ini merupakan
deterjen sintetis yang dapat memilah dan menyaring molekul DNA setelah terjadi
lisis sel pada saat penggerusan (Suharsono, 2005).
Materi sirip lembut hasil
penggerusan diinkubasikan pada suhu 65 0C selama 20 menit.
Selanjutnya ditambahkan larutan Chloroform
: Isoamylalcohol (24 : 1) sebanyak 500 ml
dan divortex-mixer, kemudian
disentrifugasi pada kecepatan 13.000 rpm selama 15 menit. Supernatan yang
terbentuk diambil dan dipindahkan ke tabung eppendorf baru, serta ditambahkan
larutan Phenol-Chlorofom-Isoamylalcohol
(25 : 24 : 1) sebanyak 500 ml.
Agar kedua larutan homogen, disentrifugasi kembali pada 13.000 rpm selama 15
menit sehingga terbentuk supernatan pada lapisan atas, dan lapisan tersebut
dipindahkan ke tabung eppendorf baru.
Tahap berikutnya dilakukan
penambahan isopropanol dingin sebanyak 350 ml,
dan diinkubasikan pada suhu -20 0C selama 2 jam. Selesai inkubasi,
dilanjutkan dengan sentrifugasi pada putaran 13.000 rpm selama 15 menit,
kemudian supernatan dibuang sehingga hanya tinggal pelet DNA yang mengendap di
dasar tabung. Endapan pelet DNA ini diberi larutan etanol 70 % (dingin)
sebanyak 600 ml,
dan disentrifugasi kembali pada 13.000 rpm selama 10 menit. Supernatan dibuang,
endapan pelet DNA dikering udarakan selama 15 menit, dilanjutkan dengan
penambahan larutan TE (Tris-EDTA)
sebanyak 30 – 40 ml
dan RNase sebanyak 10 % volume TE (3 – 4 ml).
Hasil isolat ini kemudian disimpan dalam lemari es untuk pengerjaan elektroforesis.
No comments