Amplifikasi Gen Hormon Pertumbuhan
Urutan
nukleotida hormon pertumbuhan ikan mas dan ikan nila diamplifikasi dari DNA
genom hasil isolasi kedua ikan tersebut dengan PCR menggunakan primer penyandi
biosintesis gen hormon pertumbuhan. Primer untuk gen hormon pertumbuhan ikan
mas Majalaya yaitu primer Forward (F)
: 5’ TAATGAGAATGCAGAGGG 3’ dan primer Reverse
(R) : 5’ CAGAAAGACAGAGGGAAG 3’ (Hinitz & Moav, 1999). Untuk menyandi
biosintesis gen hormon pertumbuhan ikan nila GIFT pada DNA genom digunakan
primer F : 5’ –CAGCGTCTCAGCCTCACTTTGAG- 3’ dan primer R : 5’
–AAGATTCCGTTTTAAGCTCAG- 3’ (Morales et al.
2001).
Komponen-komponen
yang digunakan dalam pengerjaan amplifikasi dengan mesin PCR (thermocycler) yaitu kit PCR Core System I, sampel DNA (template), dan primer dengan mengatur
secara otomatis suhu, waktu dan jumlah siklus yang diperlukan. Setiap siklus
amplifikasi PCR terdiri atas jumlah yang ditentukan tahapan-tahapan reaksi.
Tahapan-tahapan dirancang menggunakan suhu dan lamanya waktu untuk
mendenaturasi template, menempelkan (annealing) primer-primer dan
memanjangkan rantai nukleotida DNA dengan cara polimerisasi.
Suhu
annealing untuk reaksi PCR template ikan nila dan ikan mas sebesar 48 0C dan 4
macam konsentrasi MgCl2 dalam
komponen reaksi PCR yaitu MgCl2 1,5 mM ; MgCl2 1,75 mM ;
MgCl2 2,0 mM dan MgCl2 2,25 mM guna memperoleh produk
amplifikasi sekuen gen GH ikan nila dan mas yang jelas (Tabel 1).
Tabel 1. Formula campuran bahan dalam reaksi PCR
Table 1. Mixed material formula used in PCR process
Komponen reaksi
Reaction component
|
MgCl2
1,5 mM
1.5 mM MgCl2
|
MgCl2
1,75 mM
1.75 MgCl2
|
MgCl2
2,0 mM
2.0 mM MgCl2
|
MgCl2
2,25 mM
2.25 mM MgCl2
|
1. MgCl2
2. Bufer 10 x
3. dNTP
4. Primer (F)
5. Primer (R)
6. Taq DNA Poly
7. DNA template
8. Air Deion
|
3 ml
5 ml
1 ml
2 ml
2 ml
0,25 ml
2 ml
34,75 ml
50 ml
|
3,5 ml
5 ml
1 ml
2 ml
2 ml
0,25 ml
2 ml
34,25 ml
50 ml
|
4 ml
5 ml
1 ml
2 ml
2 ml
0,25 ml
2 ml
33,75 ml
50 ml
|
4,5 ml
5 ml
1 ml
2ml
2 ml
0,25 ml
2 ml
33,25 ml
50 ml
|
Tahap selanjutnya dilakukan pengaturan suhu untuk proses
denaturasi awal, denaturasi, penempelan primer (annealing) dan pemanjangan nukleotida (extension) pada thermocycler
seperti yang disajikan dalam Tabel 2.
Tabel 2.
Pengaturan suhu untuk tahapan amplifikasi proses PCR
Table 2. Temperature settings for stages in PCR amplification
process
Tahapan
Phase
|
Suhu
Temperature
|
Waktu
Time
|
Jumlah Siklus
Cycles number
|
Denaturasi Awal
(Initial Denaturation)
|
94 0C
94 0C
|
2 menit
2 minute
|
1 siklus
1 cycles
|
Siklus PCR :
PCR cycles
1. Denaturasi (Denaturation)
2. Annealing
3. Extension (Extention)
|
94 0C
48 0C
72 0C
|
1 menit (1 minute)
1 menit (1 minute)
1 menit (1 minute)
|
30 siklus
30 cycles
|
Penstabilan (Final extention)
|
72 0C
|
7 menit (1 minute)
|
1 siklus (1 cycles)
|
No comments