Breaking News

Metode Isolasi Mikroba

Ada beberapa metode dalam mengisolasi mikroba bakteri, fungi dan khamir (mikroorganisme) yaitu dengan menggunakan metode gores, metode tuang, metode sebar, metode pengenceran dan micromanipulator. Dua diantaranya yang paling sering digunakan adalah teknik cawan dan cawan gores. Kedua metode ini didasarkan pada prinsip yang sama yaitu mengencerkan organisme sedemikian rupa sehingga tiap individu spesies dapat dipisahkan dengan lainnya.
Praktikum ini bertujuan untuk mempelajari teknik-teknik di dalam pengisolasian mikroba beserta pemurniannya. Sampel tanah yang digunakan untuk mendapatkan mikroba adalah sampel tanah kebun dan tanah disekitar sampah.  Sedangkan sampel air yang digunakan adalah sampel air kemasan dan air sungai.  Dilakukan serangkaian pengenceran pada sampel untuk mengisolasi bakteri dari tanah/benda padat yang mudah tersuspensi atau terlarut atau zat cair. .Untuk sampel air, diencerkan dari 10-1-10-6 dengan menggunakan larutan garam fisiologis dan begitu juga pada sampel tanah.  Pengenceran dilakukan dengan suatu sampel dari suatu suspense yang berupa campuran diencerkan dalam suatu tabung tersendiri secara berkelanjutan dari suatu tabung ke tabung lain. Pengenceran ini bertujuan untuk mempermudah dalam perhitungan dalam jumlah koloni mikroba yang tumbuh, baik warna maupun karakteristik lainnya.
Dari hasil praktikum dapat diketahui bahwa bentuk, tepian,warna dan elevasi  dari bakteri dan fungi. Untuk bakteri, bentuknya ada yang bundar, rizoid, tidak beraturan dan menyebar dengan yang tepian siliat, berlekuk, bercabang, berombak dan licin. Warna yang dapat dilihat dari koloni bakteri pada sampel air ini adalah semua berwarna putih susu dan elevasi pada semua sampel air ini adalah datar dan ada pula yang cembung. Akan tetapi terdapat sekitar dua sampel air yang tidak terkontaminasi oleh bakteri. Sedangkan untuk fungi, berwana sama dengan bakteri yaitu putih susu. Untuk bentuknya, fungi yang tumbuh di sampel tanah adalah berbenang-benang dengan elevasinya datar dan tepian yang siliat. Akan tetapi hanya di satu sampel tanah saja yang ditumbuhi fungi, di sampel tanah lainnya telah terkontaminasi bakteri.
Koloni-koloni yang telah ditemukan pada masing-masing medium kemudian diidentifikasikan morfologinya yaitu bentuk luar, warna, struktur dalam koloni, tepi koloni, elevasi serta jumlah koloninya.  Pada masing-masing media sendiri terdapat keanekaragaman dalam morfologi tersebut.
Koloni bakteri dapat dengan mudah dibedakan dari koloni lainnya dengan adanya penampakan umum berupa lender dan agak mengkilap.  Bakteri adalah salah satu contoh mikroorganisme yang penting dan memiliki bentuk yang beragam.  Pada umumnya bakteri berhubungan dengan makanan.  Adanya bakteri dalam bahan pangan dapat mengakibatkan pembusukan yang tidak diinginkan atau menimbulkan penyakit yang ditularkan melalui makanan atau dapat melangsungkan fermentasi yang menguntungkan.
Fungi dapat mudah dibedakan karena bentuk umumnya yang berupa benang-benang dan biasanya berwarna putih.  Fungi/kapang sangat berlawanan dengan bakteri dan khamir/yeast, seringkali dapat dilihat oleh mata.  Bentuk khas yang dimiliki oleh kapang adanya adanya filamen (miselium).  Inilah yang membedakan dengan mikroorganisme lainnya.  Fungi mempunyai bentuk seperti kapas dan biasanya terlihat pada kertas-kertas Koran basah, kulit yang sudah using, dinding basah, buah-buahan yang membusuk dan bahan pangan lainnya seperti keju dan selai.  Sumber fungi hampir sama dengan bakteri, hanya saja perbedaannya populasi fungi di air lebih sedikit dan fungi lebih menyukai pH lingkungan yang rendah.
Kontaminasi dalam praktikum isolasi dan pemurnian mikroba dapat mungkin terjadi jika kondisi dari alat, bahan maupun praktikan tidak steril.  Oleh karena itu dalam setiap prosedur kerja, baik saat pengenceran ataupun saat menyebar mikrobia ke dalam medium perlu kehati-hatian agar tidak terjadi kontaminasi yang dapat merusak hasil percobaan.

No comments