Polisakarida, dan Vaksin Konjugasi Polisakarida
Vaksin ini berasal dari polimer berbasis karbohidrat seperti asam teikoat, peptidoglikan, dan glikoprotein, yang membentuk struktur kapsul bakteri patogen tertentu. Bakteri berkapsul polisakarida seperti Haemophilus influenzae, Neisseria meningitidis, dan Streptococcus pneumoniae menyebabkan infeksi yang mengancam jiwa seperti meningitis, sepsis, dan pneumonia. Beberapa vaksin telah dilisensikan terhadap polisakarida kapsuler bakteri, seperti Menomune®, untuk memberikan perlindungan terhadap penyakit meningokokus invasif.
Polisakarida adalah target potensial untuk pengembangan
vaksin ketika metode inaktivasi tidak efektif. Karena polisakarida tidak
diproses dan ditampilkan pada molekul MHC seperti protein, respons imun adalah
sel T independen dan tidak dimediasi oleh sel T CD4+ dan CD8+. Sebaliknya,
subtipe tertentu dari sel B di limpa yang dikenal sebagai marginal zone CD21+ B
cells (MZB) memainkan peran penting dalam deteksi dan pengikatan antigen
polisakarida telanjang atau komplemen berlapis. Interaksi antara antigen
polisakarida dan BCR mengaktifkan sel B untuk mensekresi IgM. Sel Th memainkan
peran penting dalam respon imun adaptif, dan ketidakhadiran mereka mencegah
pergantian kelas, produksi IgG afinitas tinggi, dan pembentukan respon memori
sel B yang tahan lama.
Meskipun kemanjuran relatif pada orang dewasa, teknologi
vaksin ini gagal untuk menginduksi respon protektif pada individu yang paling
rentan terhadap infeksi bakteri (misalnya, <2 tahun). Sel MZB bayi tidak
sepenuhnya berkembang dan karena itu tidak dapat mengenali polisakarida bakteri
dan menginduksi respon IgM. Penambahan bahan pembantu dan pembentukan
glikokonjugat telah digunakan untuk menginduksi respon sel T dan meningkatkan
imunogenisitas platform ini. Konjugat polisakarida diproduksi oleh perlekatan
kovalen polisakarida dengan protein pembawa seperti toksoid difteri atau
tetanus (antara lain) untuk meningkatkan imunogenisitas dan meningkatkan
perlindungan pada bayi dan anak-anak. Mekanisme kerja vaksin konjugasi mirip
dengan vaksin polisakarida. Namun, dalam kasus ini, baik protein konjugasi dan
polisakarida disajikan pada MHC-II, yang mengarah ke pengenalan oleh TCR dan
aktivasi respon Th. Interaksi antara sel Th dan B meningkatkan titer dan
kualitas antibodi serta memori sel B. Mekanisme rinci tindakan teknologi vaksin
ini telah ditinjau di tempat lain. Contoh vaksin konjugat polisakarida yang
disetujui FDA tercantum dalam Tabel.
No comments