Compact rapid detection kit untuk menguji virus monkeypox menunjukkan hasil yang menjanjikan dalam penelitian baru
Dalam laporan terbaru di jurnal Travel Medicine and Infectious Disease, para peneliti memperkenalkan Compact rapid detection kit yang menguji virus monkeypox menggunakan kombinasi teknologi Recombinase Polymerase Amplification (RPA) dan Clustered Regularly Interspaced Short Palindromic Repeats (CRISPR).
Latar belakang
Wabah cacar monyet telah menyebar luas di luar negara-negara
Afrika barat dan tengah yang endemik selama tahun 2022, dan World Health
Organization (WHO) sekarang telah menyatakannya sebagai Darurat Kesehatan
Masyarakat yang Menjadi Perhatian Internasional. Agen penyebab cacar monyet
adalah virus cacar monyet yang termasuk dalam genus Orthopoxvirus.
Tes yang saat ini digunakan untuk mendeteksi cacar monyet
adalah tes polymerase chain reaction (PCR), yang memperkuat Orthopoxvirus atau deoxyribonucleic
acid (DNA) virus monkeypox tertentu. Namun, PCR adalah proses yang membosankan
yang membutuhkan thermocycler, personel terlatih, dan laboratorium.
Deteksi dini dan penahanan individu yang terinfeksi sangat
penting untuk mengendalikan wabah penyakit. Imunoassay seperti strip aliran
lateral lebih sederhana dan lebih cepat daripada PCR tetapi memiliki
reaktivitas silang yang lebih tinggi untuk orthopoxviruses, membuat deteksi
yang tepat dari monkeypox menjadi sulit. Oleh karena itu, diperlukan teknologi
yang dapat mendeteksi monkeypox dengan cepat dan memberikan hasil yang akurat
dan andal.
Mekanisme deteksi
Dalam penelitian ini, para peneliti mengembangkan rapid
detection kit atau pocket lab untuk menguji virus monkeypox. Kit deteksi
menggunakan prinsip teknologi RPA dan CRISPR untuk meningkatkan spesifisitas
dan sensitivitas analisis. RPA memperkuat gen target virus monkeypox, yang
dipindai oleh ribonucleic acid (RNA) dan enzim CRISPR-associated protein 12a
(Cas12a).
Pembelahan urutan yang dimediasi CRISPR/Cas12sa hanya
terjadi ketika amplikon monkeypox target terdeteksi, menghilangkan kemungkinan
sinyal non-spesifik. Hasil pembelahan dalam fluoresensi, menunjukkan sampel
positif monkeypox.
Pocket lab
Kit ini memiliki berat 500 g, dan casingnya tahan air dan
cukup ringkas untuk dimasukkan ke dalam saku. Komponen terdiri dari dua blok
pemanas cetak tiga dimensi - blok A, yang memanaskan sampel hingga 80 °C untuk
lisis cangkang virus, dan blok B, yang memanaskan sampel hingga 40 °C untuk
amplifikasi DNA.
Kit tersebut berisi tabung dengan enzim terliofilisasi yang
dilindungi trehalosa dan tabung pengambilan sampel dengan larutan natrium
klorida dan magnesium asetat. Buffer rehidrasi yang mengandung primer dan
reporter fluoresen, dan senter ultraviolet (UV) untuk mendeteksi fluoresensi
juga disertakan dalam kit.
Proses pengujian melibatkan penambahan sampel ke tabung
sampel dan menggunakan blok pemanas A untuk melisiskan cangkang virus. Sampel
yang dipanaskan ditambahkan ke dalam tabung yang berisi enzim terliofilisasi,
yang ditambahkan buffer rehidrasi. Blok pemanas B kemudian digunakan untuk
memperkuat wilayah target. Akhirnya, senter UV digunakan untuk mendeteksi
fluoresensi.
Selama uji coba, para peneliti berlari menggunakan sampel
virus monkeypox pseudotyped, total waktu yang diambil adalah 25 menit, dan
sampel dengan partikel virus serendah sepuluh terdeteksi dengan akurat.
Kesimpulan
Untuk meringkas, para peneliti memperkenalkan rapid
detection kit baru yang ringkas dan dapat digunakan untuk mendeteksi virus
monkeypox tanpa menggunakan instrumen yang rumit, teknisi terlatih, atau
pengaturan laboratorium.
Kit deteksi menggunakan prinsip RPA dan CRISPR untuk
memperkuat daerah target DNA cacar monyet dan membelahnya menggunakan kompleks
CRISPR/Cas12a, dengan reporter fluoresen yang menandakan deteksi DNA virus
cacar monyet.
Uji coba dengan virus pseudotyped menunjukkan deteksi virus
monkeypox yang berhasil dan cepat, menunjukkan potensi penggunaan kit untuk
pengujian cepat para pelancong dan di daerah yang kekurangan infrastruktur
medis yang sesuai dan staf terlatih.
Journal reference:
Wei, J., Meng, X., Li, J., & Pang, B. (2022). Pocket lab
for the rapid detection of monkeypox virus. Travel Medicine and Infectious
Disease. doI: https://doi.org/10.1016/j.tmaid.2022.102478
https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S1477893922002241?via%3Dihub
No comments