Hidrasi Sehat: Ilmu dan Pentingnya Air Minum
Air, merupakan nutrisi penting, sangat penting bagi kehidupan dan memainkan peran penting dalam mengatur beberapa fungsi fisiologis dalam tubuh manusia. Artikel ini membahas pentingnya air dan hidrasi bagi kesehatan dan kesejahteraan Anda.
Pentingnya hidrasi
Air berfungsi sebagai bahan
pembangun di seluruh sel tubuh kita serta di banyak jaringan dan kompartemen.
Karena kapasitas panasnya yang tinggi, air membantu termoregulasi dengan
mengurangi fluktuasi suhu tubuh di lingkungan hangat atau dingin1. Ia bertindak
sebagai pembawa dalam tubuh manusia dan membantu transportasi nutrisi ke sel.
Fungsi penting lainnya yang
diatur oleh air antara lain pembuangan limbah dari tubuh2 dan pengaturan
sirkulasi darah3. Ini juga memfasilitasi pertukaran antara ion, kapiler, dan
pembuluh darah.
Ada tiga sumber utama masukan
air. Pertama, air yang kita minum terdiri dari air dan cairan lain yang memiliki
kandungan air tinggi—85 hingga >90%. Berikutnya adalah air yang kita
konsumsi dari berbagai makanan yang kadar airnya berkisar antara 40 hingga
>80%. Akhirnya, oksidasi makronutrien menghasilkan air yang kita buat.
Dehidrasi dapat menyebabkan
gangguan akut seperti sengatan panas, namun juga dapat meningkatkan risiko
penyakit ginjal kronis, batu ginjal, infeksi saluran kemih, penyakit metabolik,
dan penyakit kardiovaskular5. Kehilangan massa tubuh lebih dari 2% akibat
dehidrasi sering kali dikaitkan dengan peningkatan kelelahan dan penurunan
perhatian.
Ilmu hidrasi
Orang sehat yang menjaga
keseimbangan air berada dalam keadaan hidrasi normal. Mampu menentukan tingkat
hidrasi pada orang yang terpapar faktor lingkungan yang dapat menyebabkan
dehidrasi sangatlah penting.
Hidrasi memainkan beberapa peran penting, terutama untuk fungsi neurologis (seperti suasana hati dan fungsi kognitif), fungsi gastrointestinal dan ginjal, berat dan komposisi tubuh, serta kesehatan kulit. Semakin banyak penelitian yang menunjukkan betapa pentingnya tetap terhidrasi dengan baik untuk menjaga kesehatan, terutama dalam hal pengendalian berat badan, risiko batu ginjal, dan fungsi kognitif.
Asupan air harian: Berapa yang
cukup?
Karena air menyumbang sekitar 60%
dari total berat kita, air merupakan komponen utama tubuh kita. Kadar air dalam
tubuh berubah seiring dengan susunannya. Dibandingkan orang dewasa, air
merupakan bagian terbesar dari berat badan bayi baru lahir dan anak-anak.
Jumlah air yang dibutuhkan
ditentukan oleh tingkat asupan yang diperoleh secara empiris yang diperkirakan
dapat memenuhi kebutuhan nutrisi pada populasi yang sehat. Ini adalah jumlah
air yang dianggap cukup untuk bayi baru lahir, remaja, dewasa, dan orang lanjut
usia.
Dewan Pangan dan Gizi tahun 2004
menetapkan nilai-nilai kecukupan asupan air dari cairan. 0,7 liter per hari
untuk bayi usia 0–6 bulan, 0,6 liter per hari untuk bayi usia 7–12 bulan, 0,9
liter per hari untuk anak usia 1-3 tahun, dan 1,2 liter per hari untuk anak
usia 4–84 tahun. Untuk remaja pria usia 9 hingga 13 tahun, 14 hingga 18 tahun,
dan pria dewasa, kebutuhan air putih adalah 1,8, 2,6, dan 3,0 liter air per
hari. Remaja perempuan berusia antara 9 dan 13 tahun membutuhkan 1,6 liter per
hari, usia 14 hingga 18 tahun membutuhkan 1,8 liter per hari, dan wanita dewasa
membutuhkan 2,2 liter per hari.
Manusia sehat justru mengontrol
keseimbangan air hariannya meski memiliki kebutuhan air berbeda. Di sisi lain,
dehidrasi menimbulkan risiko lebih besar pada orang lanjut usia dan bayi baru
lahir dibandingkan orang dewasa. Selain mendorong mereka yang berisiko
mengalami dehidrasi untuk minum lebih banyak air, orang tua dan pengasuh
lainnya harus mewaspadai gejala dehidrasi pada anak kecil dan orang dewasa yang
lebih tua.
Menurut National Council of
Aging, beberapa mitos umum terkait konsumsi air adalah bahwa minum cairan
adalah satu-satunya cara untuk tetap terhidrasi, setiap orang harus minum
delapan gelas air per hari, seseorang tidak boleh minum terlalu banyak air, dan
jika seseorang tidak minum air putih. haus, maka mereka tidak mengalami
dehidrasi. 9 Ini adalah kesalahpahaman yang umum terjadi karena Anda bisa saja
terlalu banyak mengonsumsi air dan mengonsumsi lebih banyak air daripada yang
bisa diproses oleh tubuh Anda, sehingga bisa mengakibatkan kondisi yang disebut
hiponatremia atau keracunan air.
Selain itu, rasa haus tidak
selalu merupakan indikator hidrasi yang tepat. Mentimun, seledri, stroberi, dan
semangka merupakan buah-buahan yang meningkatkan asupan cairan, begitu pula
masakan seperti sup, kaldu, dan semur.
Peran air dalam pencegahan dan
pengelolaan penyakit
Air sangat penting untuk hampir
setiap proses biologis. Oleh karena itu, penting bagi kesehatan untuk
memastikan tubuh mendapat cukup air untuk mempertahankan fungsi normal. Menurut
sebuah penelitian, minum air dapat meningkatkan suasana hati dan perhatian
visual, sedangkan mengalami hipohidrasi ekstrem telah terbukti berdampak
negatif pada memori jangka pendek dan persepsi visual.
Sakit kepala diyakini disebabkan
oleh hipohidrasi, dan beberapa jenis sakit kepala dapat diredakan dengan minum
lebih banyak cairan. 8 Selain kelelahan, hipohidrasi juga dikaitkan dengan
peningkatan emosi negatif seperti stres, kemarahan, dan permusuhan. Terlepas
dari perubahan asupan kalori, peningkatan konsumsi air membantu orang yang
mengalami obesitas menurunkan berat badan dan/atau mengurangi lemak tubuh.
Pedoman yang menyarankan
peningkatan asupan cairan sebagai tindakan pencegahan terhadap batu ginjal
dikembangkan sebagai hasil penelitian observasional yang menunjukkan korelasi
antara konsumsi cairan total yang rendah dan risiko tinggi terkena batu ginjal.
11 Terdapat penurunan berat dan frekuensi buang air besar serta peningkatan
kemungkinan terjadinya konstipasi selama masa pembatasan cairan. Fungsi usus
kembali normal dengan dilanjutkannya konsumsi cairan secara teratur.
Tip hidrasi untuk kehidupan
sehari-hari
Mendapatkan cairan yang cukup
setiap hari adalah pertahanan terbaik melawan dehidrasi. Menurut NIH, air atau
minuman rendah kalori lainnya, seperti kopi atau teh biasa, air bersoda atau
air beraroma, dapat menjadi sumber cairan yang ideal. Minuman bergizi seperti
jus sayur murni atau susu atau penggantinya juga merupakan pilihan yang sangat
baik.
Minum lebih banyak disarankan
saat berolahraga atau beraktivitas di cuaca panas karena aktivitas tersebut
menyebabkan keringat meningkat. Namun, dokter biasanya menyarankan wanita untuk
minum sekitar 9 gelas cairan setiap hari dan pria sekitar 13 gelas.
Buang air kecil lebih sering bisa
disebabkan oleh beberapa penyakit, seperti diabetes atau penyakit ginjal
kronis, serta beberapa obat. Oleh karena itu, individu yang menderita kondisi
ini harus fokus untuk mengonsumsi lebih banyak air.
Memahami berbagai sumber
hidrasi
European Hydration Institute
telah mendokumentasikan sejumlah besar sumber hidrasi yang dapat dikonsumsi secara
teratur. Minuman non-alkohol seperti teh, kopi, minuman olahraga, minuman
ringan, dan limun memiliki kandungan air hingga 90% hingga 100%. Minuman
beralkohol seperti bir dan anggur serta sup seperti krim jamur dan mie dengan
ayam mengandung kadar air 80% hingga 95%. Produk susu seperti susu murni,
yogurt, es krim, dan keju memiliki asupan air masing-masing sebesar 87-90%,
75-85%, 60-65%, dan 40-60%.
Kesimpulan
Dengan pemahaman tentang
mekanisme yang mengatur keseimbangan air dan aktivitas fisiologis utama air,
orang dewasa yang tidak banyak bergerak harus minum rata-rata 1,5 liter air per
hari. Hal ini dapat memastikan tubuh tetap terhidrasi dan berfungsi dengan
baik.
Defisit air dalam tubuh dapat
berdampak pada fungsi dan kesehatan serta mempersulit pemeliharaan homeostatis
jika terjadi gangguan seperti penyakit dan aktivitas fisik. Air sangat penting
untuk hampir setiap proses biologis. Oleh karena itu, penting bagi kesehatan
untuk memastikan tubuh mendapat cukup air untuk mempertahankan fungsi normal.
References
Montain, S. J., Latzka, W. A., & Sawka, M.
N. (1999). Fluid replacement recommendations for training in hot weather.
Military medicine, 164(7), 502–508.
Häussinger D. (1996). The role of
cellular hydration in the regulation of cell function. The Biochemical journal,
313 ( Pt 3)(Pt 3), 697–710. https://doi.org/10.1042/bj3130697
Grandjean, A., & Campbell, S.
M. (2004). Hydration: fluids for life. ILSI North America.
Jéquier, E., & Constant, F.
(2010). Water as an essential nutrient: the physiological basis of hydration.
European journal of clinical nutrition, 64(2), 115–123.
https://doi.org/10.1038/ejcn.2009.111
Cotter, J. D., Thornton, S. N.,
Lee, J. K., & Laursen, P. B. (2014). Are we being drowned in hydration
advice? Thirsty for more?. Extreme physiology & medicine, 3, 18.
https://doi.org/10.1186/2046-7648-3-18
Benton, D., & Young, H. A.
(2015). Do small differences in hydration status affect mood and mental
performance?. Nutrition reviews, 73 Suppl 2, 83–96.
https://doi.org/10.1093/nutrit/nuv045
Armstrong, L. E., Soto, J. A.,
Hacker, F. T., Jr, Casa, D. J., Kavouras, S. A., & Maresh, C. M. (1998).
Urinary indices during dehydration, exercise, and rehydration. International
journal of sport nutrition, 8(4), 345–355. https://doi.org/10.1123/ijsn.8.4.345
Liska, D., Mah, E., Brisbois, T.,
Barrios, P. L., Baker, L. B., & Spriet, L. L. (2019). Narrative Review of
Hydration and Selected Health Outcomes in the General Population. Nutrients,
11(1), 70. https://doi.org/10.3390/nu11010070
The Truth About Hydration: 7
Myths and Facts. [Online]. Available from:
https://www.ncoa.org/article/the-truth-about-hydration-7-myths-and-facts
Masento, N. A., Golightly, M.,
Field, D. T., Butler, L. T., & van Reekum, C. M. (2014). Effects of
hydration status on cognitive performance and mood. The British journal of
nutrition, 111(10), 1841–1852. https://doi.org/10.1017/S0007114513004455
Dion, M., Ankawi, G., Chew, B.,
Paterson, R., Sultan, N., Hoddinott, P., & Razvi, H. (2016). CUA guideline
on the evaluation and medical management of the kidney stone patient - 2016
update. Canadian Urological Association journal = Journal de l'Association des
urologues du Canada, 10(11-12), E347–E358. https://doi.org/10.5489/cuaj.4218
Klauser, A. G., Beck, A.,
Schindlbeck, N. E., & Müller-Lissner, S. A. (1990). Low fluid intake lowers
stool output in healthy male volunteers. Zeitschrift fur Gastroenterologie,
28(11), 606–609.
Hydrating for Health. [Online].
Available from: https://newsinhealth.nih.gov/2023/05/hydrating-health
Water content in common foods and
beverages. [Online]. Available from:
https://www.europeanhydrationinstitute.org/nutrition_and_beverages/
No comments