Morfologi Buah Kopi
Buah
kopi dibedakan menjadi beberapa jenis tergantung spesies tanaman yang
menghasilkannya. Kopi yang banyak dikembangkan di Indonesia meliputi kopi
robusta (Coffea canephora) dan
arabika (Coffea arabica). Diantara
kedua jenis kopi ini, kopi robusta lebih banyak dikembangkan karena tahan
terhadap penyakit karat kopi, buah yang dihasilkan lebih tinggi, dan juga lebih
adaptif sehingga bisa ditanam di dataran rendah.
Buah
kopi memiliki beberapa bagian yang bisa terlihat jika dilakukan pemotongan
secara membujur. Bagian-bagian buah kopi bisa dilihat pada gambar 2. Bagian
utama dalam buah kopi adalah kulit luar buah yang berwarna merah saat masak
(epikarp), lapisan lendir buah (mesokarp), cangkang kopi (endokarp), dan embrio
kopi. Epikarp dan mesokarp kopi memiliki kandungan air yang cukup tinggi,
sehingga memiliki tekstur kulit yang lunak. Endokarp buah berupa cangkang
berwarna putih dan keras. Pemahaman akan morfologi buah kopi akan membantu
dalam proses utama sintetis kopi luwak.
Luwak
yang memakan buah kopi pada awalnya menggigiti kulit kopi yang berwarna merah
tua (epikarp). Setelah buah terkupas, luwak menelannya secara langsung tanpa
dikunyah sehingga biji kopi tetap utuh hingga keluar sebagai feses. Pengupasan
kulit buah kopi oleh luwak menyebabkan saat buah masuk ke saluran cerna, yang
tersisa hanya lendir buah (mesokarp) dan bagian di dalamnya. Saat biji kopi
keluar sebagai feses, bagian lendir sudah hilang, hanya tersisa endokarp (cangkang
kopi), dan embrio kopi. Bagian terbesar yang dicerna oleh luwak adalah lapisan
lendir buah (mesokarp), karena bagian ini hilang selama pencernaan. Lapisan
lendir buah kopi memiliki rasa yang manis, dikarenakan memiliki kandungan gula
dalam jumlah besar. Kandungan senyawa kimia pada lendir kopi bisa dilihat pada
tabel 1.
Tabel
1. Kandungan bahan kimia lapisan lendir (mesokarp) biji kopi (dalam %).
Bahan
kimia
|
Jumlah
|
Total
kandungan pektin
|
35.8
|
Total
gula
|
45.8
|
Gula
tereduksi
|
30.0
|
Gula
tidak tereduksi
|
20.0
|
Selulosa
dan abu
|
17.0
|
Sumber:
Elias, 1979
Diantara
bagian-bagian buah kopi, kulit kopi merupakan produk sisa yang sudah banyak
dimanfaatkan. Penggunaan kulit kopi paling banyak sebagai ransum tambahan pada
sapi. Penggunaan kulit kopi sebagai pakan sapi menunjukkan bahwa kulit kopi
(atau setidaknya bagian luar buah kopi, termasuk lendir) bisa dicerna oleh
pencernaan sapi. Proses pencernaan lendir inilah yang bisa dijumpai pada
pencernaan luwak. Berawal dari alasan tersebut, penulis berpikir menggunakan
metode pemanfaatan cairan rumen sapi dalam sintesis kopi luwak tersebut.
maaf bung, kandungan bahan kimia dari endokarp buah kopi bisa di tampilkan?
ReplyDelete