BAGAIMANA MEMUPUK YANG BENAR?
Pupuk kimia merupakan bagian vital dari system pertanian tebu yang modern. Jenis-jenis tebu unggul dengan produktivitas tinggi, ternyata hamya dapat berproduksi secara penuh kalau kebutuhan haranya terpenuhi semua. Kebutuhan hara tanaman tebu ini disuplai dalam bentuk pupuk kimia. Aplikasi pupuk kimia dengan dosis tinggi dan terus menerus ini menimbulkan permasalahan rendahnya efisiensi pemupukan.
A major problem in appropriate fertilizer use is an imbalance of applied nutrients. Nitrogen applications tend to be much too high in relation to the amount of potassium and phosphate used. This is partly the result of price differentials, and partly the lack of knowledge among farmers about the need for balanced fertilizer applications.
The use of nitrogen, the main nutrient element in sugarcane growth, tends to be inefficient. A great deal of applied nitrogen is lost by leaching, volatilization and other natural processes. This is not only wasteful, but burdens the natural environment with excessive nitrogen. The problem is particularly marked in irrigated soils, since nitrogen losses are high under flooded conditions. However, it is the fertilization of high-value crops such as sugarcane with nitrogen which tends to produce much of the nitrate water pollution. Various ways of increasing nitrogen fertilizer efficiency were discussed, including recent developments in coated nitrification inhibitors and other formulations.
Cara yang paling efektif untuk memaksimumkan serapan pupuk N oleh tanaman tebu adalah “mencocokkan” aplikasi pupuk N dengan kebutuhan tanaman. Hal ini berarti pemupukan secara bertahap, dimana pupuk N diaplikasikan beberapa kali selama pertumbuhan tanaman; dan bukan aplikasi sekaligus semua dosis pupuk N dalam sekali pemakaian. Formulasi pupuk “Slow release” dan “deep placement” juga merupakan teknologi pemupukan yang lebih bermanfaat.
No comments