Isolasi DNA
Sebelum membahas mengenai isolasi DNA, ada baiknya kita sekilas
membahas DNA itu sendiri. Deoxyribonucleic acid (DNA) merupakan senyawa kimia
yang paling penting dalam makhluk hidup. DNA merupakan senyawa yang mengandung
informasi genetik makhluk hidup dari satu generasi ke generasi selanjutnya.
Keseluruhan DNA dalam suatu sel akan membentuk genom. Genom meliputi bagian gen
yang fungsional maupun non-fungsional dalam sel organisme. DNA genom meliputi
gen dan intergen (Campbell dkk. 2004: 221).
DNA organisme prokariot dan eukariot mempunyai perbedaan bentuk.
Organisme prokariot memiliki DNA berbentuk sirkular, sedangkan organisme
eukariotik mempunyai DNA berbentuk linier. DNA eukariot terletak dalam inti
sel, sedangkan DNA prokariot terletak dalam sitoplasma.
Struktur DNA pertama kali dijelaskan oleh James Watson dan Francis
Crick. Mereka memperoleh model DNA dari hasil foto difraksi sinar X yang dibuat
oleh Rosalind Franklin dan Maurice Wilkins. Watson dan Crick menyimpulkan bahwa
struktur DNA merupakan rantai ganda (double helix). Untai ganda tersusun dari
dua rantai polinukelotida yang terpilin. Kedua rantai memiliki susunan
antiparalel, yaitu satu rantai berorientasi dari ujung 5’ ke 3’sedangkan yang
lain berorientasi ujung 3’ ke 5’. Ujung 5’ merupakan ujung yang berakhir dengan
gugus 5-fosfat dan ujung 3’ berakhir dengan gugus OH. Kedua rantai dihubungkan
dengan ikatan hidrogen yang memghubungkan kedua basa nitrogen.
Komponen nukleotida DNA adalah gula, fosfat, dan basa nitrogen.
Komponen gula pada DNA adalah gula deoksiribosa, yaitu gula ribose yang
kehilangan satu atom oksigen. Basa yang ada pada DNA ada dua macam, yaitu purin
dan pirimidin. Purin terbagi lagi menjadi dua macam, yaitu adenin dan guanin.
Pirimidin terdiri dari dua jenis, yaitu timin dan sitosin.
DNA mempunyai fungsi-fungsi yang sangat penting bagi tubuh kita. Hal
tersebut dikarenakan DNA merupakan molekul kehidupan utama di dalam sel makhluk
hidup. Fungsi-fungsi tersebut adalah:
© Tempat menyimpan dan menyalurkan
informasi genetik suatu makhluk hidup,
© Fungsi heterokatalis, yaitu fungsi
untuk melaksanakan pengaturan pembuatan molekul-molekul lain yang penting dalam
tubuh dan fungsi autokatalis, yaitu fungsi DNA untuk mereplikasi dirinya
sendiri.
DNA eukariot tidak hanya dijumpai pada nukleus,
tetapi dapat ditemukan pada mitokondria dan kloroplas. DNA yang diisolasi dari
kloroplas menunjukkan sifat berbentuk sirkular, terdiri dari untai ganda,
replikasi semikonservatif, dan bebas dari protein histon. DNA kloroplas penting
dalam proses fotosintesis. DNA juga dijumpai pada organisme prokariotik. DNA
prokariot mempunyai DNA ekstranuklear yang dinamakan plasmid. Plasmid merupakan
DNA yang tidak terlalu esensial bagi fungsi kehidupan bakteri, tetapi penting dalam
pengaturan siklus hidup dan perumbuhan dalam lokasi hidupnya.
Kebanyakan plasmid adalah sirkular dan tersusun
dari beberapa ribu pasangan basa. Plasmid mempunyai titik ori (origin of
replication) sehingga mampu mereplikasi diri tanpa pengaturan dari DNA
kromosom. Replikasi dimulai dari titik ori hingga semua plasmid tereplikasi.
Isolasi DNA merupakan langkah yang tepat untuk
mempelajari DNA. Prinsipnya ada dua, yaitu sentrifugasi dan presipitasi.
Sentrifugasi merupakan teknik untuk memisahkan campuran berdasarkan berat
molekul komponennya. Molekul yang mempunyai berat molekul besar akan berada di
bagian bawah tabung dan molekul ringan akan berada pada bagian atas tabung.
Hasil sentrifugasi akan menunjukkan dua macam
fraksi yang terpisah, yaitu supernatan pada bagian atas dan pelet pada bagian
bawah (Campbell dkk. 2002: 115). Presipitasi merupakan langkah yang dilakukan
untuk mengendapkan suatu komponen dari campuran.
Terdapat sejumlah tujuan dari isolasi DNA, antara lain:
©
Visualisasi DNA dengan elektroforesis
gel.
©
Peninjauan pola fragmen DNA hasil
pemotongan secara enzimatik melalui teknik
Hibridisasi Southern
©
Isolasi DNA genomik dalam
rangka pembuatan pustaka genomik.
©
Isolasi plasmid atau DNA fage
dalam prosedur rutin peminakan DNA,
©
Isolasi DNA yang diperlukan
sebagai cetakan (template) dalam prosedur perbanyakan DNA secara in vitro melalui teknik PCR.
Setiap maksud penggunaan DNA yang beragam
membutuhkan persyarakan kualitas DNA yang berbeda. Kualitas DNA tersebut
ditentukan oleh hal-hal berikut:
©
Kemurnian
©
Panjang DNA
©
Kemampuan untuk dipotong oleh
sembarang enzim
©
Tidak mengalami modifikasi kimiawi
selama proses isolasi berlangsung
Oleh sebab itu, terdapat sejumlah teknik isolasi
DNA, yang disesuaikan untuk berbagai maksud penggunaan dan kualitas minimum
yang ingin dicapai.
No comments