Pemanfaatan Buah Belimbing Sebagai Sumber Tenaga Listrik Alternatif
Beberapa tahun terakhir
ini energi merupakan persoalan yang krusial didunia. Peningkatan permintaan
energi yang disebabkan oleh pertumbuhan populasi penduduk dan menipisnya sumber
cadangan minyak dunia serta permasalahan emisi dari bahan bakar fosil
memberikan tekanan kepada setiap negara untuk segera memproduksi dan
menggunakan energi terbaharukan. Selain itu, peningkatan harga minyak dunia
hingga mencapai
100 U$ per barel juga menjadi alasan yang serius yang menimpa banyak negara di
dunia terutama Indonesia.
Lonjakan harga minyak
dunia akan memberikan dampak yang besar bagi pengambangan sumber daya tenaga listrik
di Indonesia. Karena harga BBM yang terus melonjak serta masih
kurangnya sumber pembangkit tenaga listrik lain sehingga tarif listrik akan
meningkat juga.
Seiring meningkatnya tarif listrik di tambah lagi masih ada warga indonesia
di daerah pedalaman yang belum tersentuh listrik, maka perlu dilakukan
pengembangan sumber energi listrik alternatif yang mudah dan murah yaitu salah
satunya dengan memanfaatkan sari buah blimbing wuluh sebagai sumber energi
listrik, atau bisa juga dengan buah-buah yang lainya seperti jeruk, kulit
pisang dll. Tetapi menurut narasumber buah blimbing wuluh-lah yang paling
berpotensi menghasilkan energi listrik.
Di Indonesia banyak dihasilkan macam buah-buahan yang beraneka ragam yang
biasa kita temui dan kita konsumsi. Dalam masing-masing jenis buah memiliki
berbagai rasa dan khasiat/manfaat, sebagian besar orang-orang menyukai buah
yang rasanya manis dan enak walaupun harganya mahal seperti Apel, Durian,
Anggur dll, akan tetapi sebagian orang memandang sebelah mata buah-buah yang
lain yang sangat murah dan mudah di dapat di kebun meskipun rasanya tidak enak
tetapi sebenarnya khasiatnya/manfaatnya tidak kalah dengan buah-buahan yang
biasa kita konsumsi yaitu misal Blimbing Wuluh, sebagian orang mungkin sudah
pernah mengenal buah tersebut.
Blimbing Wuluh mungkin bisa dibilang buah yang tidak bisa dikonsumsi secara
langsung karena rasanya yang sangat asam, kalaupun ada yang mengkonsumsi dapat
membuat orang yang mengkonsumsinya akan mengalami sakit perut. Akan tetapi
meskipun demikian bukan berarti buah tersebut tidak berguna sama sekali, buah
tersebut biasanya hanya digunakan oleh ibu-ibu untuk memasak sebagai sayuran
sehingga biasanya orang menyebutkan juga sebagai Blimbung Sayur, namun selain
itu ternyata buah tersebut mempunyai manfaat yang luar biasa yaitu dapat
digunakan untuk menghasilkan energi listrik. Percaya atau tidak tetapi semua
itu sudah terbukti.
Untuk menciptakan energi listrik menggunakan
Blimbing Wuluh, awalnya belimbing yang biasa digunakan sebagai sayuran ini
dihaluskan untuk diambil airnya/sarinya. Selanjutnya, dengan menggunakan media
tanah yang ditaruh dalam wadah seperti gelas bekas air mineral
atau yang lainya, lalu air belimbing ini disuntikkan secukupnya ke dalam
media tersebut.
Selanjutnya, masing-masing gelas berisi tanah
bercampur sari air belimbing ini dihubungkan dengan rangkaian kawat lempengan
tembaga dan seng guna mengalirkan arus listrik serta sebuah lampu sebagai
bebanya.
Setelah di uji coba ternyata hasilnya, lampu
dalam rangkaian tersebut menyala, hal ini membuktikan bahwa buah blimbing
tersebut dapat digunakan untuk menghasilkan energi listrik. Energi listrik yang
tercipta pun memiliki tegangan yang lumayan, yakni hingga mencapai 5 Volt,
cukup untuk menghidupkan lampu penerangan. Tegangan yang dihasilkan ini juga
lebih besar dari tegangan satu buah batu baterai.
Menurut narasumber, energi listrik ini tercipta
karena belimbing wuluh memiliki tingkat keasaman tinggi sehingga dapat
mengantarkan ion dan elektron yang ada pada lempengan tembaga dan seng sehingga
terciptalah arus listrik.
Rata-rata, 10 butir belimbing wuluh mampu
menciptakan tegangan listrik hingga mencapai 2,5 volt atau setara dengan satu
buah baterai kering. Bahkan, berdasarkan percobaan yang telah dilakukan, energi
listrik dari belimbing Wuluh ini dapat bertahan hingga satu bulan.
Penemuan pemanfaatan buah Blimbing sebagai
sumber energi listrik nantinya harus lebih dikembangkan lagi untuk berbagai
kebutuhan rumah tangga. Diantaranya untuk menghidupkan radio, jam dinding,
hingga lampu penerangan bagi daerah pedesaan yang belum tersentuh listrik.
No comments