Breaking News

Semen Kambing

        Pada saat pengamatan semen kambing, kami melakukan pengamatan dengan dua kali pengamatan, yaitu pengamatan secara makroskopik dan mikroskopik. Pada pengamatan semen secara makroskopik kami melakukan beberapa pengamatan, antara lain: volume, warna, pH, dan kekentalan, pada pengamatan mikroskopik kami melakukan beberapa pengamatan, antara lain: morfologi dan motilitas.
            Pada saat pengamatan secara makroskopik, data yang kami dapatkan yaitu volume semen mencapai 0,2 ml, warnanya putih kuning, pH setelah diencerkan dengan menggunakan NaCl mencapai 6(bersifat asam) dan  konsistensinya encer.
            Pada saat pengamatan semen kambing secara mikroskopik dengan bantuan mikroskop cahaya perbesaran 10 x 10, kami menemukan adanya beberapa sel sperma kambing. Dalam pengamatan dengan menggunakan mikroskop cahaya ini, kami tidak dapat mengamati gerakan massa (motilitas) dari sel sperma tersebut dikarenakan pada preparat yang kami gunakan sperma sudah tidak dapat bertahan (mati), tetapi motilitas secara individu dapat kami lihat di bawah mikroskop elektron bahwa sperma bergerak maju, ada yang bergerak mundur dan ada yang bergerak memutar-mutar dan jika kami persentase antara sperma yang motil dengan yang tidak motil maka persentasenya adalah 75% sperma motil dan 25% sperma yang tidak motil. Kemudian kami hanya mengetahui morfologi sel sperma tersebut yang meliputi bagian kepala, leher, bagian tengah dan ekornya saja.
           Hal ini sesuai dengan Muchtarromah, 2006. Yang menyatakan bahwa spermatozoa diproduksi di dalam tubulus seminiferus testis. Spermatozoid vertebrata terdiri atas bagian kepala, leher, bagian tengah dan ekor yang berupa flagel panjang.
Spermatozoa terdiri dari dua bagian, pertama bagian kepala: umumnya berbentuk oval memanjang, tumpul dan mengandung nukleus yang di dalamnya akan ditemukan DNA. Pada bagian anterior dari inti sperma dibungkus oleh akrosom yang banyak mengandung enzim hidrolitik (contoh: proakrosin, hyaluronidase, esterase dan asam hidrolase). Kedua yaitu bagian ekor dibagi menjadi bagian leher/neck, bagian tengah/middle piece, bagian pokok/principle piece dan bagian akhir/end piece. Inti bagian tengah bersama dengan seluruh bagian ekor membentuk aksonema (bertanggungjawab pada pergerakan spermatozoa) (Holil ,2008).
      Sperma merupakan suatu sel kecil, kompak dan sangat khas, yang tidak bertumbuh atau membagi diri. Secara esensial ia terdiri dari kepala yang terdiri dari kepala yang membawa materi hereditel paternal, dan ekor yang mengandung sarana penggerak. Ia tidak memegang peranan apapun dalam fisiologi hewan yang menghasilkannya dan hanya melibatkan diri dalam pembuahan untuk membentuk individu baru sejenis dari mana ia berasal. Sperma tidak memiliki sitoplasma yang khas bagi kebanyakan sel (Toelihere, 1977: 108).

No comments