PROSTATITIS, EPIDIDIMITIS & ORKHITIS
PROSTATITIS
Definisi
Prostatitis
menunjukkan adanya peningkatan jumlah sel-sel radang (paling sering limfosit)
pada stroma prostat didekat asinus kelenjar prostat (Nickel et al 1999).
Darch
1971 mengelompokkan prostatitis menjadi 4 (berdasarkan pemeriksaan 4 porsi urin
berdasarkan Meares dan Stamey):
- Prostatitis bakteri Akut
- Prostatitis bakterial kronik
- Prostatitis nonbakterial
- Prostatodinia
Dahulu disebut “prostatitis” saja, sekarang
“Prostatitis Syndrome” karena seringnya etiologi tidak diketahui sehingga kriteria diagnostik lemah.
Klasifikasi
yang baru berdasarkan National Institutes
of Health classification system (1995) menjadi :
- NIH kategori I (Prostatitis Bakteri Akut)
- NIH kategori II (Prostatitis Bakteri Kronik)
- NIH kategori III (Chronic Pelvic Pain Syndromes/ (CPPS))
o NIH kategori IIIa (Inflammatory CPPS)
Ditemukan
sel darah putih yang bermakna pada sekresi prostat yang dimasase, sedimen urin
pasca masase atau semen
o NIH kategori IIIB (Non inflammatory
CPPS)
Tidak ditemukan
sel darah putih yang bermakna pada sekresi prostat yang dimasase, sedimen urin
pasca masase atau semen
- NIH kategori IV (asimtomatik)
Kuman patogen
Kuman
yang sering ditemukan adalah E. coli, Klebsiella
spp, Proteus mirabilis, Enterococcus faecalis dan Pseudomonas aeruginosa. Jenis
kuman yang juga dapat ditemukan adalah Staphylococci, Chlamydia trachomatis,
Ureaplasma urealyticum, Mycoplasma hominis walaupun masih menimbulkan
perdebatan.
Gejala dan tanda
Gejala klinis :
–
Akut
–
Kronis
(minimal 3 bulan menderita)
Paling sering dikeluhkan: NYERI
–
Prostat/perineum : 46 %
–
Skrotum dan atau Testis : 39 %
–
Penis : 6 %
–
Kandung kemih : 6 %
–
Punggung : 2 %
dan
LUTS :
–
Sering BAK
–
Sulit BAK seperti pancaran lemah, mengedan
–
Nyeri saat BAK/nyeri bertambah saat BAK
Diagnosis
Diagnosis
ditegakkan dengan metoda urin empat porsi (Stamey-Meares) pemeriksaan ini termasuk kultur urin inisial (VB1), urin
porsi tengah (VB2), sekret prostat pasca masase prostat (EPS), dan urin pasca
masase prostat. Walaupun pemeriksaan metoda urin empat porsi ini masih menjadi
pemeriksaan baku emas, beberapa survey menunjukkan pemeriksaan ini membutuhkan
banyak waktu dan lebih mahal. Saat ini dapat disarankan pemeriksaan metoda dua
porsi (urin premasase dan urin post masase) yang lebih simpel. Urin premasase
diambil urin porsi tengan dan urin inisial 10 cc pasca masase prostat. Pemeriksaan ini memiliki angka sensitifitas dan spesifisitas
mencapai 91 %.
Penatalaksanaan
Prostatitis
bakterial akut dapat merupakan infeksi yang serius, dibutuhkan pemberian AB parenteral dosis tinggi seperti aminoglikosid dan derivat penisillin,
atau sefalosporin generasi ke 3,
sampai keadaan membaik atau normalnya parameter tanda infeksi. Pada kasus yang lebih ringan dapat diberikan fluorokuinolon peroral sedikitnya 10 hari.
Prostatitis
bakterial kronis dan Inflamasi CPPS diberikan fluorokuinolon atau trimetoprim per oral selama 2 minggu sejak
diagnosis awal. Kemudian pasien harus dinilai kembali, dan AB diteruskan jika kultur sebelum terapi positif atau pasien merasa adanya efek positif terapi. Disarankan periode pengobatan 4 – 6 minggu.
EPIDIDIMITIS & ORCHITIS
Definisi
Epididimitis
adalah peradangan / inflamasi pada epididimis, yang menyebabkan rasa nyeri dan
pembengkakan, biasanya unilateral dan timbul dengan cepat. Pada beberapa kasus,
testis juga terlibat dalam proses inflamasi (epididimo-orkhitis).
Orkhitis
adalah peradangan pada testis, umumnya disebabkan oleh virus dan juga
kadang-kadang melibatkan epididimis.
Kuman
patogen
• Bakteri
• Non spesifik : C. trachomatis
• Spesifik : M. tuberculosa
• Virus : mumps
• Imunologis : auto imun
Diagnosis
• Klinis : tanda-tanda inflamasi
• Urinalisis, kultur urine
•
Pengecatan gram dari urine / sekret urethra
• Kalau perlu : - Ejakulat analisis
- Ig. M
- Analisa sperma
Penatalaksanaan
Pemberian
antibiotika (Fluoroquinolon atau Doxycylin) selama 2 minggu. Anti inflamasi dan
anti nyeri dapat diberikan untuk mengurangi gejala.
No comments