Breaking News

Kuantitasi Mikrobia

Perhitungan secara tidak langsung ada beberapa cara yaitu : perhitungan pada cawan petri (total plate count / TPC), perhitungan melalui pengenceran, perhitungan jumlah terkecil atau terdekat (MPN methode), dan kalorimeter (cara kekeruhan atau turbidimetri). Metode MPN terdiri dari tiga tahap, yaitu uji pendugaan (presumtive test), uji konfirmasi (confirmed test), dan uji kelengkapan (completed test). Dalam uji tahap pertama, keberadaan coliform masih dalam tingkat probabilitas rendah; masih dalam dugaan. Uji ini mendeteksi sifat fermentatif coliform dalam sampel. Metode perhitungan MPN sering digunakan dalam pengamatan untuk menghitung jumlah bakteri yang terdapat di dalam tanah seperti Nitrosomonas dan Nitrobacter. Kedua jenis bakteri ini memegang peranan penting dalam meningkatkan pertumbuhan dan produksi tanaman, sehubungan dengan kemampuannya dalam mengikat N2 dari udara dan mengubah amonium menjadi nitrat (Lim, 1998).
            Output metode MPN adalah nilai MPN. Nilai MPN adalah perkiraan jumlah unit tumbuh (growth unit) atau unit pembentuk-koloni (colony-forming unit) dalam sampel. Namun, pada umumnya, nilai MPN juga diartikan sebagai perkiraan jumlah individu bakteri. Satuan yang digunakan, umumnya per 100 mL atau per gram. Metode MPN memiliki limit kepercayaan 95 persen sehingga pada setiap nilai MPN, terdapat jangkauan nilai MPN terendah dan nilai MPN tertinggi (Hadioetomo, 1993).
Salah satu anggota kelompok coliform adalah E.coli. Karena E.coli adalah bakteri coliform yang ada pada kotoran manusia, maka E.coli sering disebut sebagai coliform fekal. Pengujian coliform jauh lebih cepat jika dibandingkan dengan uji E.coli karena hanya memerlukan uji penduga yang merupakan tahap pertama uji E.coli (Fardiaz, 1996).
Analisis kuantitasi mikrobia dalam praktikum ini menggunakan perhitungan tidak langsung yaitu metode Total Plate Count dan metode Most Probable Number (MPN). Metode TPC merupakan salah satu jenis metode yang digunakan untuk menghitung jumlah populasi mikrobia dengan memakai cawan petri. Perlakuan yang diberikan adalah terlebih dahulu mengadakan pengenceran dan inkubasi. Pengenceran dilakukan hingga 10-4, perlakuan pengenceran 10-2,10-3, dan 10-4 sebanyak 1 ml ke dalam cawan petri dan dituang medium NA. Inkubasi selama 1 hari dan dilihat keadaan medium.
Hasil pengamatan untuk daging segar pada pengenceran 10-2(1) ditemukan jumlah koloni sebanyak 41.102, 10-2(2) sebanyak 30.102, 10-3(1) sebanyak 1132.103 (TBUD), 10-3(2) sebanyak 563.103 (TBUD), 10-4(1) sebanyak 272.104 (TBUD) dan 10-4(2) sebanyak 167.104 (TBUD). Sedangkan pada daging kalengpada pengenceran 10-2(1) ditemukan jumlah koloni sebanyak 684.102 (TBUD), 10-2(2) sebanyak 170.102, 10-3(1) sebanyak 65.103, 10-3(2) sebanyak 72.103, 10-4(1) sebanyak 4.104  dan 10-4(2) sebanyak 17.104.
Metode MPN untuk perhitungan mikroorganisme menggunakan medium cair, di mana perhitungan yang dilakukan berdasarkan pada jumlah tabung yang positif, yaitu yang ditumbuhi mikrobia setelah diinkubasi pada suhu dan waktu tertentu. Pengamatan tabung yang positif dilihat dengan mengamati timbulnya kekeruhan pada larutan medium yang digunakan dan terbentuknya gas di dalam tabung Durham untuk mikrobia pembentuk gas. Pada umumnya setiap pengenceran menggunakan 3 atau 5 seri tabung. Lebih banyak tabung yang digunakan menunjukkan ketelitian yang lebih tinggi,  alat gelas yang digunakan menunjukkan ketelitian yang lebih tinggi, dan alat gelas yang digunakan juga lebih banyak (Fardiaz, 1996).
Metode penghitungan dengan MPN (Most Probable Number)  dilakukan dengan 2 seri (tahap) pengujian yaitu Uji Penduga (Presumtive test) dan Uji penguat (Confirm test). Uji MPN yang dilakukan dalam praktikum kali ini adalah uji penduga. Seri tabung yang dipakai adalah seri 7 (5:1:1). Hasil positif ini ditunjukkan dengan melihat isi dari tabung durham yang ada  pada tabung reaksi. Apabila tabung durham ini berisi gas lebih dari atau sama dengan setengah dari tabung durham  berarti hasil yang didapat adalah positif dan apabila gas kurang dari setengah tabung durham berarti hasilnya negatif. Banyaknya gas dalam tabung durham menunjukkan bahwa pada tabung durham itu banyak terdapat mikrobianya. Selain itu terjadi kekeruhan pada larutan medium yang digunakan pada uji penduga dan uji penguat. Hal ini terjadi karena disebabkan terjadinya aktivitas mikroba-mikroba tersebut dan terjadinya proses metabolisme dari mikroba tersebut. 
Dari hasil pengamatan dengam metode MPN pada uji dugaan dengan waktu inkubasi 24 jam, jika timbul kekeruhan pada larutan medium yang digunakan dan terbentuknya gas di dalam tarbung durham dinyatakan positif. Pada sampel daging segar, 5 tabung reaksi double strength (DS) 5 ml menunjukan hasil positif, 5 tabung reaksi single strength (SS) 1 ml menunjukan hasil positif, 5 tabung reaksi SS 0,1 ml juga menunjukan hasil yang positif. Yang berarti jumlah MPN coliform ≥ 2400. Sedangkan pada daging kaleng dengan waktu inkubasi 24 jam terlihat 5 tabungreaksi  DS 5 ml menunjukan positif, 5 tabung reaksi SS 1 ml menunjukan hasil positif, 3 tabung reaksi SS 0,1 ml juga menunjukan hasil yang positif. Yang berarti jumlah MPN coliform 920.
Dari kedua sampel daging ditemukan nilai MPN coliform yang sangat tinggi yakni pada daging segar ≥2400 dan pada daging kaleng 920 yang tentunya dapat menggagu kesehatan manusia yang mengkonsumsi. Sangat besar kemungkinan daging tersebut terkontaminasi coliform pada saat pencucian yang menggunakan air yang mengandung bakteri coliform. Pada daging kaleng nilai MPN coliformnya lebih sedikit dari pada daging segar hal ini dikarenakan pada proses pembuatannnya daging kaleng melalui tahapan sterilisasi yang tentunya mengurangi jumlah mikrobia yang hidup didalam daging, selain itu kaleng yang membungkusnya kedap udara sehingga tidak memungkinkan bakteri dari luar untuk mengkontaminsasinya.

No comments