Breaking News

PEMBUKTIAN MEREDIAN HANYA DAPAT DILAKUKAN DENGAN CARA PERUMPAMAAN ATAU DENGAN CARA IMPROVISASI MEREDIAN

Apakah meridian itu ???, sebuah pertanyaan yang sanagt menarik untuk dianalisa dan dijawab secara rasional, bagi orang-orang yang tidak takut berfikir. Benarkah demikian ??. banyak kalangan yang membahas meridian, terutama dikalangan Ilmu Kedokteran Barat, sampai saat ini masih sulit untuk membuktikan secara fisiknya. Dalam konsep Air Murni Sejati (AMS) pandangan atau pendapat tentang penilaian terhadap keberadaan Meredian adalah “benar” bahwa keberadaan meredian dimaksud, dalam ilmu kedokteran timur tidak diragukan kebenarannya. Tetatpi jika dalam pembuktiannya dituntut secara fisik, sampai kapanpun tidak akan bisa dibuktikan, mengapa demikian ???, tidak seperti halnya dalam ilmu Kedokteran Barat, misalnya sebuah “nadi” dalam ilmu kedokteran barat bahwa nadi bisa dibuktikan, yakni sebuah saluran yang berfungsi sebagai “jalan sirkulasi darah” dari hasil kerja organ Jantung yang berfungsi sebagai pompa darah. Benarkah demikian ???, ya benar !!!. Baiklah para pembaca yang budiman, disini AMS akan mencoba untuk membuat suatu gambaran yang rasio, yang diartikan sebagai suatu konsep dan masukan. Semoga bahwa konsep ini dapat diterima minimal mampu memberikan gambaran. Meridian adalah sebuah teori yang abstrak, karena jika dituntut pembuktian secara fisik sulit untuk dibuktikan, mengingat seperti halnya ibarat sebuah benda Lampu dengan Sinarnya sulit untuk dipisahkan, demikian pula diibaratkan sebuah Madu dgn Manisnya, keduanya adalah satu kesatuan yang komplek. Padahal jika ditelaah lebih dalam sebenarnya dari 2 (dua) buah benda yakni Lampu dan Madu, masing-masing mempunyai 2(dua) buah bentuk yaitu :  Lampu dgn Sinarnya, Madu dgn Manisnya. Bentuk yang disebut sebagai subyek  adalah Lampu-nya, bentuk yang disebut sebagai obyek  adalah Sinar-nya. Sekarang jika ada pertanyan, apakah keduanya bentuk antara Lampu  dan Sinar bisa dipisahkan atau sinar lampu bisa dibuktikan secara fisiknya ??? serta Madu dan Manisnya ????. Kita sependapat untuk menjawab bahawa tidak bisa dibuktikan secara fisiknya, tetapi sebenarnya bentuk Sinar  itu ada, dan bentuk rasa Manis  itu ada. Apakah jawaban ini rasional ???, kita sependapat untuk menjawab rasional. Tentu saja rasional karena Sinar tidak bisa berdiri tanpa adanya Lampu, demikian juga Manis tanpa adanya Madu. Dari kedua persoalan Lampu dan Madu tidak cukup dijawab sampai disini, jika digali lebih dalam lagi banyak yang perlu kita jawab dan kita ketahui. Marilah kita pelajari, mengapa lampu menimbulkan sinar ???, karena sinar bentuk perwujudan reaksi atau loncatan partikel-partikel (partikel adalah dua  buah inti atom yaitu elektron dan proton) sehingga dari loncatan-loncatan partikel dengan kecepatan tertentu mampu menimbulkan Sinar atau cahaya, mengapa jadi menyebutkan sinar ???, karena kita dapat melihat. Dan satu lagi mengapa sinar itu sampai kepada indera penglihatan kita ???, karena reaksi partikel dengan kecepatan tertentu dapat menimbulkan Gelombang , perubahan dalam bentuk gelombng/guncangan karena adanya partikel saling tarik-menarik atau yang disebut getaran. Jumlah banyaknya getaran perdetik yang ditetapkan Internasional dalam satuan Frekwensi (frequency yang dimaksudkan dalam  satuan cycle/second atau Hz). Selanjutnya dengan mengetahui jumlah banyaknya getaran perdetik, maka dapat dihitung panjang gelombangnya. Dengan timbulnya sebuah gelombang tertentu (panjang gelombang yang ditetapkan dalam meter), maka reaksi partikel ini merambat yang akhirnya sampai kepada indera penglihat. Melalui jalan manakah merambatnya gelombang-gelombang cahaya itu ???, gelombang cahaya merambat melalui ngelombang elektromagnet bumi atau atmosfir bumi kesegala penjuru, demikian sebagai suatu gambaran merambatnya gelombang cahaya diibaratkan sebuah meridian dalam organ tubuh. Sekarang bagaimana bisa mengetahui Madu Itu Manis ???. Sebagai jawaban, semunya sependapat bahwa Madu itu Manis, tetapi yang mempelajari bagaimana proses terjadinya Madu rasanya Manis, jarang yang mau tahu, dalam mengecap dan merasa, Oh !! Manis rasanya !!!, maka sesuai fungsinya lidah adalah sebagai indera rasa/pengecap, maka partikel-partikel madu terungkap oleh sensor rasa (syaraf  penangkap rasa) yang terdapat dalam lidah yang dihubungkan oleh meridian-meridian organ tubuh, partikel-partikel madu/manis melalui sirkulasi disampaikannya melalui sirkulasi meridian, karena meridian-meridianlah yang berfungsi tarik-menarik atau beresonansi sehingga mampu melakukan transmisi/perpindahan dari satu titik ketitik lainnya. Demikian seterusnya terjadi secara reflek. Dari hasil rasa yang diperoleh oleh sensor rasa lidah diteruskan ke masing-masing organ yang membutuhkan, rasa Manis dibutuhkan Limpa, Asin dibutuhkan Ginjal, Asam dibutuhkan hati, Pedas dibutuhkan Paru-paru dan Pahit dibutuhkan Jantung, dalam semua proses awal, lidah adalah sebagai penerima pertama terhadap rasa, karena lidah disamping sebagai wakil jantung untuk berhubungan dengan dunia luar, lodah juga merupakan muara dari seluruh meredian yang bekerja sebagai sensor rasa, untuk rasa yang berasal dari makanan dan minuman.

No comments