Breaking News

Gejala klinis toksisitas methanol


Gejala diawali dengan menunjukkan tanda-tanda seperti intoksikasi ethanol, wlaupun gejalanya biasanya lebih ringan. Hal tersebut karena daya larutnya yang rendah terhadap lemak. Gejala yang terlihat ialah euphoria dan lemah otot. Kemudian diikuti dengan gejala nausea, muntah, sakit kepala, hilang ingatan, sakit perut yang sangat dan dapat disertai diaree, sakit punggung, kelesuan anggota gerak. Mata terlihat merah karena hiperemik.
            Pada keracunan methanol yang berat, pernafasan dan denyut jantung tertekan. Terjadi gejala asidosis dengan nafas perlahan dan dalam. Penderita akan mengalami koma dan kematian terjadi dengan cepat. Pada saat menjelang ajalnya penderita menunjukkan gejala konvulsi dan opithotonus.
           
Pada saat methanol teroksidasi menjadi formaldehyd dan asam formiat, terjadi peningkatan konversi dari NAD+ menjadi NADH. Kelebihan NADH akan menjadi asam laktat, sehingga terjadi acidosis yang diakibatkan oleh keracunan methanol. Hal tersebut menyebabkan terbentuk dan terakumulasinya asam formiat dan asam laktat. Sebagai akibatnya terjadi pengikatan perbedaan anion (perbedaan antara total kation dan total anion). Pada kondisi normal selisih perbedaan tersebut adalah 18 mmoles/L (dihitung dari [Na++K+]-[Cl-+HCO3-], selisih tersebut dapat meningkat dua kali atau lebih diatas normal pada kondisi keracunan methanol.
            Terjadinya kerusakan bola mata sering terjadi pada keracunan methanol. Orang yang mengkonsumsi methanol sekitar 4 ml dapat menyebabkan kebutaan. Dilaporkan bahwa terjadi peristiwa kebutaan karena keracunan methanol sampai 6% pada tentara Amerika waktu perng dunia ke II. Kerusakan mata adalah suatu bentuk terjadinya kerusakan retina dan saraf optik yang mengalami degenerasi yang disebabkan oleh akumulai formaldehyd dan berkembang menjadi asidosis. Bila penderita dapat selamat, penderita akan mengalami buta total atau daya penglihatannya dapat terganggu selama berbulan-bulan.

No comments